Dengan menahan rasa sakit yang menggigit di lengan sebelah kirinya, Zwetta terus berlari menyusuri jalanan gelap di pinggiran kota Los Angeles berusaha menghindari kejaran sepuluh orang pria bersenjata yang salah satunya berhasil mendaratkan timah panasnya ke pundak Zwetta sepuluh menit yang lalu.
"Jangan berhenti, Zee. Teruslah berlari, dua blok lagi kau sampai di mobil." Suara Robin terdengar jelas ditelinga Zwetta yang sedang berlari menembus gelapnya malam dengan keadaan terluka.
"Aku tahu," jawab Zwetta ketus dengan nafas tersengal-sengal. "Jangan bicara lagi padaku, suaramu membuat konsentrasiku buyar!"