Zara melempar senyum pada sosok wanita paruh baya yang berdiri di sampingnya. Tadi katanya selang beberapa menit ia pingsan, Dokter perempuan yang memperkenalkan diri sebagai Karina itu datang. Menangani Zara yang pingsan karena tak kuat menahan kesakitan luar biasa di kepalanya.
Zara terkekeh pelan, "Sekali lagi makasih, ya, Dokter. Zara nggak tahu apa jadinya kalau nggak ditolong Dokter tadi. Apa Zara bakalan mati ya, Dokter?" tanyanya.
Karina mendelik, ia mengusap pipi pasiennya, "Jangan ngomong gitu, Zara. Kepalamu cuma terbentur, dan itu nggak akan bikin kamu mati."
Zara terkekeh, mengusap sudut matanya yang terasa basah, "Dokter ... apa punya keluarga?" tanyanya pelan.
Karina menatap gadis itu dengan terkejut, "Kok Zara nanya gitu? Saya punya keluarga. Saya punya orang tua, suami, dan dua putra saya," jawabnya.
Zara mengangguk pelan, ia tersenyum ke arah sang dokter, "Ramai ya pasti, Dok. Dokter nggak akan pernah kesepian," katanya membalas.