Zara mengernyit dahi, menatap bingung Zayn yang kini berada di depan rumahnya. Makanya ia langsung berlari ke luar halaman rumah Ghibran. Bukan hal biasa lelaki itu datang tiba-tiba.
"Kak Zayn!" Zara melambaikan tangannya saat Zayn menoleh.
Zayn terdiam sebelum akhirnya mendelik. Ia menghampiri Zara yang memang masih berdiri di gerbang rumah Ghibran. Dan Zayn tak tahu itu.
Zara terkejut. Lebih dari terkejut saat Zayn tiba-tiba menariknya ke dalam dekapan. Erat. Tapi Zara tak membalasnya, ia diam mematung di tempatnya. Apalagi saat menyadari jika Zayn tak sendiri. Ada sosok Kai. Ralat, sosok Rayn.
Lelaki itu berlari menghampiri keduanya. Zara menatapnya dalam diam. Zayn melepaskan pelukannya dan Zara merasakan kehilangan. Sedikit.
Zayn menangkup kedua pipi Zara, "Lo nggak apa-apa, kan? Lo nggak ketusuk?" tanyanya khawatir.
Dan pertanyaan Zayn membuat Zara mengerti. Zara tersenyum senang. Ia suka dikhawatirkan orang seperti Zayn.