"Puas kamu, hah? Kamu tidak berhak berbicara seperti itu di depan istriku, karena aku sedikitpun tidak pernah menyentuhmu!" geram Mas Riadi.
Dia pun pergi meninggalkan Pricilla yang berdiri dengan kaki bergetar karena masih belum pulih sepenuhnya. Lalu Pricilla duduk sejenak dan ia menangis.
Lalu, kondisi Anton saat ini sedang melewati hari-hari yang penuh dengan keresahan. Ia terjebak rasa sesal yang amat dalam. Baru beberapa hari tidak bertemu dengan Pricilla, Anton sudah bermuram durja. Dia tidak tahu apa bisa kelak Pricilla benar-benar meninggalkan dirinya.
Jongkok di bawah batu nisan Sang Ayah Mertua, Anton menggenggam kedua tangannya dan merasa selama ini ia tertipu. Anton merasa semua yang telah ia lakukan pada Pricilla itu sia-sia. Dia telah salah membalaskan dendamnya.
"Tuhan ... Apa Engkau akan mengampuni salahku?" sesal Anton.
