Hari pertamaku tidak bekerja, mungkin saat ini semua orang mengasihaniku. Terutama ayah dan ibuku. Tapi, aku mencoba menegarkan hati dan perasaanku, guna membuat suasana anak-anakku tidak khawatir. Berharap uang tabunganku akan cukup hingga Mas Riadi bebas pada awal bulan Juli tahun depan.
Aktivitasku kembali seperti saat pertama Radit lahir. Aku menjadi Ibu Rumah Tangga sungguhan. Sudah lama aku tidak melakukan rutinitas seperti ini. Rasanya memang berbeda. Jika dulu saat bangun pagi, hatiku merasa gembira. Sekarang, rasanya tidak ingin malam cepat berlalu. Karena, hatiku selalu dirundung pilu ketika akan membuka mata ini dan melihat dunia yang seakan sangat kejam pada diriku.
"Argh" ku menghela napas panjang. Menatap cermin yang selalu memancarkan garis wajahku yang tampak mengkerut. Aku bicara pada diri sendiri seraya melihat pantulan tubuh di dalam cermin, "Aku siap melalui hari ini dengan senyuman!"