Chereads / it's my life / Chapter 14 - [ It’s my life 13 ]

Chapter 14 - [ It’s my life 13 ]

````

Setelah kelulusa angkatan sagfras dkk, nani makin sering chat dengan sagfras bahkan ada isinya kayak gini

Kak sagfras: "kamu nanti kuliah disini aja biar kita sering ketemu"

Nani yang emang mulai sering jahil kadang mengerjainnya dengan balasan chat yang bikin sagfras emosi lucu

"maaf ya kak tapi aku kuliah diluar kota itu permintaan mama ku" :Me

Setelah chat itu sagfras merajuk berharap akan ada spam chat dari nani akan permintaan maaf tapi itu hanya angan semata nyatanya nani malah lebih mencuekin dia

Yang ada lama-lama dia terlupakan kalua gini caranya-pikir sagfras

Kak sagfras: "kamu kenapa gak bujuk aku sih biar gak marah lagi sama kamu"

"buat apa gak penting juga" : Me

Sakit cok saat balasan dari doi kayak gitu seakan membeku tak bernyawa

Sagfras tidak sadar ternyata ada pesan masuk dari nani berupa vn yang isinya kayak gini

Udah kakak jangan marah, aku gak bujuk karna sibuk ngurus pendaftaran kuliah kan kakak sediri yang bilang baiar aku satu kuliah dan sering jumpa dengan kakak makanya ini aku lagi usaha, doain aku lulus ya kak,

Dan juga tenang aja kakak gak akan terlupakan oleh ku, kalua kakak khawatir aku simpan banyak nomor cowok kakak salah aku hany simpan nomor cowok itu kakak, papa aku dana bang aku itu aja gak lebih

Kalua mau yang lebih banyak cowoknya itu Cuma di sosmed

Canda sosmed, udah jangan marah karna hal ini

Aku harap saat ospek nanti kakak jadi salah satu Pembina nya biar aku sering terlambat dan yang menghukumnya kakak, karna aku tau kakak gak akan kasih hukuman yang berat jadi enak di akunya

Wkwkww, maaf kalua selama ini sikap ku cuek, tapi percayalah aku sedang berusaha berbagai cara agar terbiasa denga itu dan terbiasa selalu membujuk kakak jika kejadin ini terulang lagi, anggap aja lagi simulasi untuk menghadapi sikap kakak yang kayak gini kedepannya

Oke ini dulu yang dapat aku sampaikan sekia terimakasih, salam hangat, pacar calon masa depan nya kamu

Siap sih yang terharu jika dapta pengakuan seperti ini pasti dia akan langung luluh dan senyum-senyum gak jelas sama kayak sagfras.

````

Waktu terus berjalan hingga tanpa sadar kini mereka sudah kelas akhir, sibuk akan pelajaran tanpa ada waktu main, tapi ingat pasti ada perdebatan tak kasat mata diantara mereka sama kayak reaksi kimia ada asam, basa, dan netral seperti itulah deca, ego terlalu tinggi, sikap masih bocil dan rasa pemahaman yang rendah seakan mereka lupa diri akhirnya punya dendam terselubung

"Kalian ada masalah?" pertanyaan yang hanya di anggap angin yang dengar

"Gak ada dek"

Maaf dek tapi gak semua masalah harus kau tau

Semenjak saat itu nani gak peduli Sama deca seakan baginya yang penting apa yang dilihat bukan yang dibelakang, tapi jangan salah walaupun dia diam dibalik itu jiwa stalking nya akan bangkit saat malam hari

"Boleh nanya itu seni sama vero napa kayak srek gitu?" pancing nani

"Ada masalah tentang kelompok dalam kelompok" jawab tince

"Maksudnya?" gagal focus

"Itu lo mereka-kan satu kelas tapi gak terlalu dekat, dekatnya Sama teman kelas nya malah sering kumpul bareng jadi ya gitu" jelas nya, saat ini mereka udah kelas 12 semuanya dujurusan ipa tapi beda kelas

Kondisi kelas yang ribut karna free class kesempatan buat ghibah Sama main game

"Trus gak kita selesaikan?"

"Nanti kita rapat tentang masalah ini, doain aja semoga mereka gak keras kepala kalau disuruh damai"

"Tapi bagiku wajar seni dekat sama teman nya yang lain gak mesti harus sama satu grup itu namanya menghalang kita buat lebih akrab dengan yang lain"

"Ya mau kayak mana lagi vero merasa dia ada grup Cuma gak pernah di ajak bareng sama mereka malah dia di cuekin"

"Sabar, nanti kita kasih pengertian sama mereka"

"Dek kau setuju gak dengan penambahan anggota grup? "

Seketika ada rasa sakit lebih sakit dari rasa cemburu

"Napa? Siapa yang mau di masuk-kan?, kok aku gak tau"

"Gak Cuma nanya aja minta pendapat mu kayak mana"

"Pendapat ku, gak setuju"

Jam istirahat kedua yang lumayan panjang dimanfaatkan deca buat ngumpul untuk bahas masalah mereka

"Jadi gini kita kayak rada srek sama beberapa anggota" buka tince

"Apalagi ada kata ada grup dalam grup"sahut nopi

"Kita gak ada yang namanya kayak gitu kalau kita mau teman sama yang lain selain grup ini gak masalah, apalagi mau buat grup lain juga gak masalah, aku aja punya grup waktu smp gak masalah, kita disini bebas mau teman sama siapa gak ada batasan dan juga deca kan dibentuk untuk mempertahankan hubungan kita karna kita udah sering sama dan kumpul bareng jadi gak masalh, apa 3 tahun gak cukup untuk kita saling memahami emang butuh berapa tahun lagi sih? Disini waktu gak salah tapi diri kita gak mau memahami maunya orang lain yang memahami, itu namanya kalian egois mentingin diri sendiri" terang tince

"Nop, mar bisa nanti kalian main hp nya hargai dulu tince bicara nanti kalian digituin marah" kesal riama

Nani dapat merasakan hubungan yang mulai abu-abu tapi kita liat aja kedepannya sampai mana grup ini Akan bertahan

"Gini aja deh mumpung lagi kumpul kalian berdua damai aja biar masalah ini selesai sampai sini" titah nya tapi yang disuru pura pura gak dengar

"Ingat firman Tuhan jangan sampai ada dendam sampai matahari terbenam, kutunggu damai kalian saat itu juga" final nya tanpa terbantahkan yang cukup untuk menyadarkan mereka apalagi mereka pelayan dirumah Tuhan

"Oh iya ce kayak mana yang kubilang semalam?" Tanya nopi

Semua sudah tau hanya firda dan nani yang gak tau apa masalah mereka

"Kita minta pendapat yang lain jangan asal ambil keputusan"

"Disini siapa yang setuju ada penambahan anggota?" banyak yang anggkat tangan Cuma nani,firda dan tince yang tidak

"Kau gak setuju Ce" heran nopi, yang lain hanya diam sebab mereka dapat merasakan perubah sikap nani dan firda diam tapi mematikan itulah mereka, cukup paham aja bagi yang kenal dekat, bagi yang ngak mundur deh dari pada kena semprot. Sebenarnya tince nyaman kalau ngobrol sama anggota baru itu selalu aja ada bahan pembicaraan nya jadi bawaanya santai aja kalau sama dia

"Yaudah sih gak papa yang penting enam suara setuju" lanjut nya lagi

"Boleh aku nanya pendapat masing-masing kenapa kalian mau namabah anggota baru?" malas nani, walaupun sikapnya lagi manjain firda tapi matanya itu sinis banget