````
Sebenarnya nani memiliki alsan akan siap nya seperti itu, dia sedang belajar mengendalikan kondisi jantung bila didekat doi, trus biar gak canggung
Tapi nyatanya dia malah bersikap sebaliknya, dan yang ada malah canggung
Sikap cuek yang ditunjukan bikin salah paham gak menyangka rasa itu ada, terlalu sulit mengutarakan maka inilah jadinya, sering nonton dan baca yang baper tapi gak tau juga caranya
Itulah yang dirasakan nani, deca tau apa yang dirasakannya tapi yang namanya orang kaku ya jadinya kayak gini sok cool susah dijelaskan
Hal yang dilamunkan nani, "menurut kalian kalau aku ungkapkan rasa ku sama dia kayak mana?"
"Gak papa itu bagus dek, apalagi sekarang jamannya emansipasi wanita gak masalah siapa yang mengungkapakan duluan" setuju tince semangat membayangkan sikap malu-malu kucing diantara kedua insan, katanya kayak nonton live drakor
"Trus apalagi yang mau kau lakukan?" lanjut seni
"Ya gak kayak gimana-gimana" santai nya tersenyum mengelengkan kepala, saat ini mereka lagi kumpul dimeja nani
"Hah" heran mereka
"Maksudnya kayak mana ya dek?" heran nopi
"Ya kayak gitu, emang kalian mau nya aku kayak mana?" polos nani
"Gak ada niat kau gitu mau pacaran?" sambung vero
"Gak, gak minat, dan gak penting juga" cuek nani "Lagian aku hanya mengungkapkan bukan menembak jadi bedakan ya" lanjutnya
"Kayak gini nih orang cerdas gak tau perasaannya kayak mana udah mati hatinya" kesal tince
"Ada yang salah?" lugu nani
"Tujuan kau mengungkapkan itu apasih dek" gemas intan
"Ya kayak gitu, aku gak mau ada rasa yang gak tersampaikan sebelum lulus sekolah itu aja aku gak mau banyak beban pikiran, oke" santai nani
"Kami dukung dek tenang aja, kapan kau mau melakukannya" pasrah riama
"Sekarang didepan labor computer kan sepi tempat itu" tekad nya dari semalam udah dipikirkan nya matang-matang
"Kalian ikut oke tapi sembunyi jangan sampai dia tau" lanjutnya menetap mereka semua
"Good luck dek" semangat mereka
Didepan labor menjadi saksi nani cewek cuek mau menggungkapkan perasaan tanpa embel-embel pacaran
"Tan" setelah lama hening dikarenakan degup jantung nani yang gak mau normal
"Hm?" pandangan yang tertuju Sama nani polos tapi menipu
"Aku mau bilang" masih menimang
"Apa?" tunggunya bersabar
"Sabar ini lebih sulit dari ulangan fisika sama kimia "gugup coy apalagi tatapan mata yang gak lepas rasanya pengin marah-marah sama dia tapi gak tau alasannya itu yang author rasakannya juga
"Heheheh, iya aku tunggu" sabarnya
"Aku suka sama mu dari kelas 10 semester dua walaupun kita udah pisah jurusan tapi rasanya masih ada" tatapan mata buat doi
Binggung kenapa tiba-tiba nani mengatakan hal seperti itu, selama ini yang dia tau nani hanya mementingkan pelajaran dan melupakan soal perasaan ternyata"Kenapa harus aku, kau pintar pasti cari kualitas yang setara denganmu?" kagetnya pasalnya dulu mereka pernah main dimana kriteria pasangan yang diinginkan jadi nani cari yang lebih atau sepantara sama dia dalam hal otak mis nani juara dua si cowok harus juara satu
"Aku bisa kasih kau tiga alasan mengapa bisa ada rasa ini, pertama dari saat kelas kita ada lomba khotbah digereja kau minta semangat dari ku dan memaksa ku untuk memberikan walaupun cuek tapi tetap kuberikan bukan dihadapan mu tapi dalam doa ku" mata yang masih memadang dialihkan dengan senyum sampai Nampak lesung pipi dikanan
"Kedua kau pernah cerita Sama ku kalau gak Akan menyakiti atau menyentuh perempuan maupun keluarga mu karna apa? kau pernah nakal sama anak cewek waktu smp dan gak akan melakukan kesalahan yang kedua kalianya, disitu aku kagum sama prinsip mu" bayangan nani akan masa itu masih jelas
" ketiga kau baik, penyabar sama sikapku yang bar-bar dan pemaksa harus dituruti saat itu juga, apalagi waktu kelas 10 kau mau menemani aku menunggu abangku walaupun kau datang hanya mau ngantar tugas dan aku maksa ditemani kau mau walaupun kakak mu menunggu disekolah sama kayak aku,dan kau dimarahin maaf ya" senyum nani
Tiga alasan membuat etana mengenang masa itu
"Tapi nani sekarang aku udah nakal semenjak masuk jurusan ips" ujar nya menegaskan bahwa dia buka kriteria yang pas buat nya
"Aku gak masalah yang penting dimatu ku kau masih etana yang sama seperti kelas 10, mantak ketua kelas yang bertahan satu semester digantikan karna kurang memegang tanggung jawab tapi bagi ku kau ketua kelas yang sabar dan asik mau diajak kompromi" sergahnya mengelengkan kepala
"Tapi soal yang minta semangat aku orang nya emang kayak gitu minta semangat sama semua orang bukan hanya kau saja" lanjutnya yang langsung menyadarkan nani bahea selama ini dia salah paham
"Aku tau" karna dia sudah melihat semuanya sakit tapi mau kayak mana lagi inilah resiokonya sama kayak doi author
"Dan soal sabar dan baik itu emang sikap ku" sergahnya lagi
Tiba-tiba terlintas masa dimana itu semua terjadi,
"Aku tau dan aku paham, akunya nya aja yang gampang baper sama sikap baik mu apalagi itu yang pertama" kilahnya
"Maaf ya, trus kau maunya aku kayak gimana" ujarnya
````
Ditempat deca yang lain mereka menyaksikan semua-nya, kaget dengan alasan nani sama kayak jawaban soal ujian panjang tapi mereka menanti apa keputusan nani
"Orang cerdas mau nyatain perasaan beda dari yang lain kayak ambil nilai hapalah tanpa terbata-bata" kagum tince
Diangguki mereka" iya ada soal dan jawaban yang panjang Nampak kali kayak hapalan"
Kembali ketempat nani
"Iya, aku mau kita temanan kayak biasa, aku gak mau pacaran karna kau pun gak mau" ujarnya
"Oke makasih ya"
"Kalau boleh tau kau ada rasa ngak sama yang lain saat ini?" ragu semoga bukan nama cewek itu yang disebutnya walaupun yakin akan itu
"Gak ada masih kosong aku gak mau rasa itu ada"jadi selama ini nama cewek itu bukan siapa-siapanya seketika nani ingat alasan dia melakukan itu dari vero
"Maaf ya kalau selama ini aku cuek itu Cara ku menyampaikannya binggung mau kayak mana lagi"
"Iya ga masalah aku kira kau cuek karna banyak pikiran soal pelajaran kau kan cerdas makanya aku gak niat ganggu rupanya karna itu" kekeh dia canggung
"Yaudah nanti kalau jumpa aku jangan lupa sapa ya pasti kubalas" lanjutnya dengan tepukan pelan dikepala untuk pertama kalinya, tau gak rasanya itu baper parah apalagi author pernah digituin
"Boleh nanya?, dihidup mu ada yang special ga?"Tanya nya
"Ada, kau mau dari segi mana?"
"Sifat"