AUTHOR POV
Gadis kecil itu nampak sedih . Dari sudut matanya mengalir air bening yang membasahi pipinya . Dia berlari ke arah jembatan kecil di taman itu tanpa menghiraukan panggilan di belakang nya . Tiba tiba
Bukkkkkkkkkkkkk
Gadis itu menabrak seseorang yang jauh lebih tinggi darinya . Dia kehilangan keseimbangan nya dan hampir terjatuh . Beruntung baginya karena pemilik tangan nan kekar itu berhasil menangkap punggung nya dan menahannya agar tidak jatuh . Lelaki itu mendudukkan gadis kecil itu di pangkuannya dan mereka saling bertatapan tanpa berkedip .
" Flora sayang , kau tidak apa-apa nak ?" Tanya pasangan suami istri yang sedari tadi memanggil mangil anak kesayangannya .
Mendengar panggilan itu sontak memutuskan tatapan lelaki itu terhadap Flora . Gadis kecil itu memandang ke arah orang tuanya . Bukannya menghampiri ayah dan ibunya gadis kecil itu malah semakin terisak dan membenamkan wajah nya pada dada bidang lelaki itu sampai kemeja hitam yang di gunakan lelaki tampan itu basah karena air mata Flora .
" Gadis ini anak kalian ?"Tanya lelaki itu .
"Iya dia anak kami satu satunya" jawab sang ayah
Pasangan suami istri itu mendekat . Sang ibu segera meraih anak perempuan nya
"Maaf kan kelakuan anak saya yang menabrak adik dan sekarang membuat kemeja adik basah " ucap si ayah.
Sang ibu mencoba menenangkan anak nya dan berhasil membuat Flora melepaskan lelaki itu .
Lelaki itu masih tertegun . Seperti merasa kehilangan saat Flora melepas pelukannya dan berdiri .
" Flora sayang ayo minta maaf sama uncle Jake " pinta sang ibu sambil membelai punggung anak gadis nya .
Flora mengangukkan kepala dan mengulurkan tangannya kepada lelaki yang di tabraknya itu
" Flora .. minta maaf.. yaa.. uncle " kata Flora dengan suara bergetar
Jake agak sedikit menunduk dan menyambut uluran tangan Flora. Mereka bersalaman dan saling bertatapan lumayan lama sampai ayah dan ibu Flora saling berpandangan bingung karena anak mereka itu tak pernah berani berdekatan dengan orang yang baru di kenal nya .
"Uncle Jake " cicit Catty yang berlarian mendekat dan segera menghambur memeluk Jake dan membuat salaman itu terlepas.
Flora yang hanya mengenal Jake dari cerita Catty nampak terkejut.
" Flo, ini uncle Jake . Dia sangat tampan kan " cicit Catty
**************
JAKE POV
Gadis kecil ini nampak sangat sedih . Namun aku bisa merasakan kehangatan dari mata indah nya . Tapi mengapa ada yang aneh di sini . Seperti ada sesuatu yang terjadi pada diri ku . Entah mengapa . Heran . Gadis kecil ini mampu menggetarkan hati ku .
" Flora sayang ... kau baik baik saja " Sepasang suami istri itu datang mendekat .
Panggilan itu sontak mengejutkan ku . Lebih tepat nya kami . Gadis kecil itu menatap sedih ke arah mereka. Yaa mereka adalah orang tua dari gadis kecil ini . Bukannya dia langsung mendekati orang tuanya dia malah mengeratkan pelukannya pada kemeja yang ku gunakan tepat di dada ku . Dia menangis tersedu sedu .
Oh God .
Kenapa dia ?
Tidak .
Bukan dia .
Tapi aku .
Kenapa aku ?
Apa yang terjadi pada diriku ?.
Aku berusaha mengatur kacaunya pernapasan ku yang membuat jantung ku berdegub amat lah kencang seperti habis lari marathon .
Dan ketika aku menyambut uluran tangan gadis kecil itu seperti tersengat listrik tegangan tinggi tubuh ku bergetar hebat bersentuhan kulit dengan nya dan bertatapan dengan manik hitam yang indah meneduhkan .
Ohh Tuhan ..
Apa yang terjadi pada diriku ?... Bagaimana mungkin gadis kecil ini mampu menggetarkan lelaki dewasa seperti ku ?. . Mustahil !!!!
*************
Seminggu berlalu namun aku terus saja memikirkan gadis itu . Yaa gadis kecil yang menabrak ku di taman .
Saat itu aku di minta sepupuku Wilona untuk mengajak anaknya bermain di taman dekat komplek rumahnya . Aku sebenarnya tidak ingin . Bahkan sangat membenci hal itu . Semenjak suami Wilona meninggal, dia menggantikan posisi suami nya sebagai CEO di salah satu anak perusahaan yang berada di bawah naungan perusahaan ayah ku . Tentu saja waktunya untuk anak nya Catty berkurang secara drastis dan dia kini merepotkan ku dengan alasan Hannah pengasuh anaknya sedang sakit . Dia tau jadwal ku hari itu tidak padat dia terus saja menghubungi ku.
"Ayoo lah sepupu Jake . Hanya kau satu satu nya saudara yang ku punya dan aku hanya percaya pada mu "
"Heyy... kau tau Will, aku bukan babysitter anak mu " jawab ku ketus
"Aku mohon sepupu Jake . Kali ini saja . Yaa . Yaa . Yaa. Please !!! "
Aku pun tidak tega dan mengiyakan permintaan nya . Dan terjadi lah pertemuan itu . Hingga imbasnya masih ku rasa kan sampai sekarang .
Aku di sini di dalam kantor ku sambil memandangi komputer . Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku . Ku lirik jam di tangan sudah jam 4 sore . Aku masih saja teringat dengan gadis kecil itu . Aku tak mengerti dengan diriku . Kenapa wajah gadis kecil itu selalu terbayang bayang di ingatan ku . Ohh aku tidak tahan . Aku ingin menemui gadis itu . Tapi bagaimana bisa aku menemui gadis itu .
Kemudian aku teringat dengan Catty . Oh iya gadis kecil itu teman akrab Catty. Akupun segera menelpon Wilona minta ijin untuk mengajak Catty jalan-jalan sore di taman itu .
Sesampai nya di rumah Wilona aku di sambut Catty dengan riang dan berlari dalam gendonganku .
"Uncle Jake ... aku kangen sama uncle . Kok uncle jarang sii nemenin Catty "
"Maaf sayang . Uncle masih banyak kerjaan . Tapi sore ini kita akan jalan-jalan yaa " Catty nampak sangat senang mendengar kata-kataku.
"Hore hore ... terimakasih uncle . kita mau jalan kemana ? "
"Kita ke taman yang biasa kamu main sama teman kamu ... siapa namanya " ... seketika Catty nampak sedih
" Flora sudah pergi uncle . Dia enggak akan kembali lagi "
Chaty pun menangis terisak isak
*************
Flashback on by Author
Wilona Andreas Green dan Suci Indriaty adalah sahabat sejak masih kuliah di Harvard . Mereka tetap menjalin komunikasi hingga mereka sekarang masing-masing memiliki keluarga kecil .
Jake jelas mengenal Suci yang merupakan sahabat Wilona sepupunya.
pertama kali Jake bertemu dengan Flora Saat itu usia nya 12 tahun .
Wilona minta di temani Jake untuk menjenguk Suci yang baru melahirkan di sebuah rumah sakit . Dia terpaksa minta bantuan Jake karena suaminya Andreas sedang mengurus bisnis di luar negeri . Jake sebenarnya sangat malas karena dia tidak menyukai rumah sakit yang bau obat obatan di setiap sudutnya . Tapi kasihan juga melihat sepupu satu satunya itu pergi sendirian dalam keadaan hamil besar .
"Selamat siang Ci ... Hen " sapa Wilona dari balik pintu .
" Wilona ayoo masuk " sambut Hendra
Wilona segera mengulurkan tangan kanan nya menyalami Hendra
" Selamat yaa atas kelahiran anak pertama kalian " kemudian dia mendekati suci dan memeluk sahabat nya yang masih terbaring di kasur .
" Thanks yaa Wil udah nyempatin jenguk aku " Suci masih menggenggem tangan Wilona
" Iya Ci ... sekalian aku juga mau lihat bayi mu boleh aku menggendongnya " pinta Wilona
" Tentu boleh dong aunty " sahut Suci dan Hendra bersamaan . Hendra menyerahkan bayi kecil di gendongan nya itu kepada Wilona
" Wah bayi perempuan yang sangat cantik " Wilona pun mencium pipi bayi tersebut.
" semoga nanti anak ku juga cantik seperti anak kalian " .
"Amin " suami istri itu mengamini
"Yang terpenting semoga ibu nya selamat dan bayi nya sehat " tambah suci mendoakan.
"Kamu ke sini sama siapa Wil ? "Tanya Suci penasaran melihat lelaki yang lebih muda dari mereka sedang berdiri di depan pintu .
"Oh iya sampai lupa . Aku ke sini minta di temani sama sepupuku satu satunya . Jake sini masuk . Ayoo kenalan dulu sama teman ku " ucap Wilona
Jake masuk dan memperkenalkan diri dengan sopan dan manis sekali . Dia tidak banyak bicara . Dia ingin segera meninggalkan rumah sakit . Rasanya sangat membosankan untuk Jake menyimak para perempuan bergosip dia pun melangkahkan kaki menuju ke pintu keluar . Namun langkah nya di cegat oleh seruan Wilona
" Jake .. mau kemana ? Sini liat dulu dede bayi nya".
"Keluar bentar aja Wil mau cari angin " jawab Jake dengan acuh .
Tiba tiba bayi yang tidur itu bangun dan menangis .
"Dede bayi udah bangun yaaa sini liat aunty Wil yaa sayang"
Mendengar tangisan bayi tersebut Jake merasa tersentuh dan berbalik ingin melihat bayi itu .
"Boleh aku lihat dede bayi nya" tanya Jake
"Boleh Jake ayo sini " Jake pun mendekati bayi yang masih dalam gendongan Wilona .
Jake memandang wajah bayi itu . Menelisik ke dalam manik hitam tersebut dan menyentuh pipi nya. Ada perasaan aneh yang di rasakan Jake . Keteduhan dan kerinduan . Entahlah itu . Seketika tangis bayi itu tidak terdengar lagi di gantikan dengan senyuman khas malaikat kecil .
"Wah dede bayi nya udah enggak nangis. Uncle Jake pinter banget nenangin bayi nya " ucap Suci sambil tersenyum
Flashback off
****************
AUTHOR POV
Ayah Jake , Anthony Oreon Xander adalah pengusaha kaya raya dan memiliki perusahaan besar di bidang property , konstruksi dan masih banyak lagi . Dia salah satu orang terkaya di New York dimana perusahaannya tersebar di berbagai negara berkembang di dunia .
Madeline Ibu kandung Jake meninggal dunia saat melahirkannya . Anthony amat terpukul akan hal itu dan untuk mengusir kesedihannya, Dia selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan nya. Sehingga Jake, anak tunggalnya tumbuh dan besar di bawah pengasuhan Margaretha kepala pelayan di rumahnya . Margaretha sudah seperti ibu bagi Jake yang tulus menyayanginya .
Jake tumbuh dalam didikan keras sang ayah yang menginginkannya menjadi pemimpin perusahaan keluarga hingga Jake melewati setiap hari dengan belajar dan belajar . Jake kehilangan moment bermain dengan teman teman sebayanya . Semenjak Jake memasuki sekolah menengah dia mengikuti program akselerasi . Jake sangat cerdas . Dia sudah menyelesaikan pendidikan S2 dengan gelar Cumlaude di usia 20 tahun . Dan kini dia masih menekuni seluk beluk dunia bisnis karena dia akan segera menggantikan posisi ayahnya sebagai presiden direktur di Xander Group.
Jake lelaki muda, tampan dan kaya raya . Banyak wanita yang mendekatinya setelah tau dia adalah pewaris kekayaan Xander Group, tapi hal itu tidak lah mudah mengingat Jake adalah sosok yang dingin .
Saat itu Jake sedang memandang pemandangan kota New York melalui kaca besar di ruangan nya di lantai 47 yang menampilkan Pemandangan kota besar dengan banyak gedung pencakar langit di siang hari yang mendung itu . Pikiran nya jauh menerawang entah ke mana . Seketika terdengar nada dering dari smartphone nya
"Ya. Apa ada perkembangan.. ??? "
"...........
"Terus awasi dia dan cari informasi sebanyak mungkin " seringai nya terlihat saat dia memutuskan telepon yang menghubunginya .
"Aku akan mendapatkan mu My little princess , you will be mine "