Di sebuah desa yang tenang, seorang gadis yang berusia 17 tahun terlihat tengah berlari hanya memakai sendal jepit dengan terburu-buru. Wajahnya pucat, nafasnya tersengal dan ia mulai menangis. Seorang tetangga memberitahu jika Ayahnya dipukuli oleh beberapa preman karena tidak mau memberi uang.Â
Gadis itu bekerja di pabrik tempe yang merupakan tempat mencari nafkah hampir semua orang di desa tersebut. Sama seperti kebanyakan warga desa, ia bekerja sebagai buruh membuat tempe dan tahu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sejak orang tuanya bercerai, ia ditinggal sendiri bersama Ayahnya disebuah rumah petak sederhana. Nama gadis itu adalah Sofia Alnilam Halim.Â