AUTHOR POV
" Jake, kau sendiri saja ? Mana phil ? " tanya Devina heran . Karena memang mereka bertiga telah merencanakan makan siang bertiga .
" Entah lah . Mungkin sekarang dia sedang dengan Deva " kata Jake santai.
Devina mengernyitkan kening .
Bukan nya kemarin Deva bilang dia di Los Angles kenapa dia bisa ada di Newyork ? Devina heran .
" Apa aku enggak salah dengar Jake ?
" Tidak . Itu lah sebabnya philip tidak bisa ikut makan siang bersama kita " kata Jake sambil melihat-lihat menu di cafe tersebut . Setelah mereka pesan menu yang di inginkan pelayan mencatat nya dan pergi .
" Tadi Deva datang ke ruangan ku . Aku hampir gila karena nya. Kau tau . Itu sangat menyebalkan " kata Jake kesal .
Jika ada devani selalu saja bunyi alarm waspada seakan meneriakkan dengan kencang kalau bahaya jika Devani mendekat .
" Menyebalkan kata mu ? Memang dia melakukan apa hingga kau akan gila Jake ? " tanya Devina menahan tawa geli melihat ekspresi Jake.
Jake menceritakan kejadian di ruangan nya saat kedatangan Devani . Sementara Devina mendengarkan sambil angguk-angguk. Terkadang Devina bimbang jika harus berada di dua kubu yang saling bertolak belakang . Di sisi lain Jake sahabatnya sejak kecil yang menghindari Devani . Di sisi lain Devani saudara kembarnya yang sangat terobsesi dengan cinta nya pada Jake .
"Aku harus seperti apa ? "
*************
Devani masih melamunkan Jake . Tentang Jake yang penolong dan lembut . Seperti dulu . Saat mereka masih akrab.
" Andai saja sampai sekarang kamu masih bersikap manis kepadaku Jake . Seperti dulu . Yaa seperti dulu " kata Devani dalam lamunannya .
Philip hanya diam melihat Devani . Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju cafe tempat janjian nya dengan Jake dan Devina . Semenjak mereka bertumbuh dewasa dan punya kegiatan masing-masing sangat jarang untuk mereka bisa bertemu seperti siang ini . Jadi philip tidak akan melewatkannya begitu saja . Biarlah terlambat datang yang penting masih bisa say hello dengan Devina . Kenapa devina ? Karena dokter muda itu sering keluar kota untuk keperluan pekerjaan . Hampir sama lah dengan Jake dan Philip . Namun mereka memang bertemu tiap hari secara Jake adalah bos nya Philip .
Philip sebenarnya bingung ada apa sebenarnya antara Jake dengan si kembar identik itu . Memang sejak dulu Jake lebih akrab dengan Devina karena mereka bisa di katakan tidak terpisahkan . Apalagi saat Jake , Devina dan Philip mengikuti program akselerasi di jenjang junior sampai senior high school selama 4 tahun . Mereka selalu satu kelas dan semakin akrab . Hingga melanjutkan pendidikan di fakultas berbeda . Jake dan Philip meneruskan pendidikan pada bidang bisnis . Dan Devina meneruskan pendidikan nya pada bidang kedokteran lebih tepatnya bidang psikologis karena Devina ingin menjadi seorang ahli kejiwaan . Meski mereka beda jurusan namun mereka tetap menjalin komunikasi dengan baik .
Berbeda dengan Devani yang tetap mengikuti program pembelajaran reguler di junior sampai high school .
Suatu hari Devani mendapatkan tawaran dari rekan kerja ayahnya untuk membintangi iklan shampoo terkenal . Saat itu namanya mulai di perhitungkan di dunia hiburan hollywood . Dia mulai membintangi sejumlah film box office di bioskop-bioskop . Dan berbagai tawaran pekerjaan yang menjanjikan pundi-pundi uang yang melimpah . Menjadikan nya salah satu selebrity muda hollywood berpenghasilan terbanyak . Karena kegiatan nya di dunia entertaiment yang semakin padat Devani sering bolos sekolah sampai dia berhenti dari sekolah formal dan menggantinya dengan program home schooling . Di sela-sela break shooting dia memanfaatkan waktu nya yang sedikit untuk belajar . Sebenarnya Gabriel , ayah devani sangat menentang keputusan Devani yang mengejar popularitas di jagat hiburan karena mengesampingkan pendidikannya . Namun Devani mampu membuktikan bahwa nilai akademiknya masih lumayan bagus . Namun tetap saja Gabriel ingin Devani seperti Devina yang menjadi dokter atau menjadi pembisnis seperti dirinya meneruskan bisnis keluarga .
" Hai . Apa kami terlambat " kata Philip yang langsung menggabungkan diri dengan Jake dan Devina .
Jake yang melihat kedatangan Philip membawa serta Devani langsung membuang muka . Dia tampak masih kesal . Berbeda dengan Devina yang sumringah melihat kembarannya yang lama tak di lihatnya .
" Deva , kau tau aku dan papa sangat merindukan mu . Pulang lah " kata Devina sambil memeluk Devani .
" Aku juga merindukan kalian " kata Devani sambil memandangi Jake yang seperti tidak menginginkan kehadirannya .
" All . Aku pergi dulu . Aku sudah ada janji dengan client di luar " kata Jake berdiri ingin menghindari Devani .
" Tapi Jake . Philip dan Devani baru saja datang . Bukan kah sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini " kata Devina lembut .
" Yang di katakan devina itu benar . Kau tidak boleh kabur begitu saja " kata Philip menimpali .
" Maaf all . Aku harus pergi " Kata Jake yang langsung mengambil langkah lebar dan meninggalkan ketiga sahabatnya itu yang melongo dengan kepergiannya .
" Hey kenapa dia " kata Philip bingung
********
" Sial . Kenapa phil membawa Deva ke cafe . Merusak suasana saja . Huh " kata Jake yang melampiaskan kekesalannya dengan memukul stir kemudi mobilnya .
Flashback on
Di ballroom Hotel Royal Xander milik keluarga Xander itu diadakan sebuah acara yang di adakan oleh Xander Group dalam rangka mengalihan jabatan dari Anthony O'Xander sang ayah ke anak semata wayang Jake O'Xander . Acara meriah itu di hadiri oleh banyak orang- orang penting dan kolega perusahaan . Para petinggi negara adi daya itu pun juga hadir .
Di halaman parkir hotel itu penuh sesak . Dan banyak wartawan yang mencari berita. Saat itu sebuah limousin putih dengan elegant berhenti pada tangga masuk lobby hotel yang di alasi karpet merah . Semua mata tertuju pada wanita yang turun dari dalam limousin itu .
" Hey dia Devani Jackson " seru salah seorang wartawan . Mereka langsung menyerbu untuk mengambil gambar Devani dan masih berusaha untuk mewawancarai artis cantik yang di kawal beberapa pengawal .
***************
" Terimakasih kepada para undangan yang sudah menyempatkan waktunya untuk berhadir pada acara malam ini " kata Anthony menyapa para tamu undangannya .
" Hari ini adalah hari jadi Xander Group yang ke 35 tahun . Dan pada hari ini juga saya nyatakan untuk pensiun dari jabatan saya selaku presiden direktur " para tamu undangan tampak bingung dengan keputusan yang di ambil Anthony .
" Dan yang akan menggantikan posisi saya adalah anak saya . Jake Oreon Xander " tiba-tiba ruangan menjadi gelap dan hanya ada satu cahaya lampu sorot yang menyoroti lelaki yang berada di ujung panggung .
" Hey. Son ... kemari lah " panggil sang ayah . Jake mendekat dan memberikan sambutan kepada seluruh tamu undangan . Tepuk tangan menggema di ballroom tersebut . Para perempuan muda dan tua memandang Jake tanpa berkedip mengagumi ketampanan dan pesona nya . Hal itu tentu membuat iri para lelaki yang juga ingin di puja seperti itu .
Wanita itu memandangi Jake sambil mendengar percakapan para perempuan di sekitarnya yang memuja Jake . Dia menyunggingkan senyuman .
" Jake kau memang sempurna . Aku bangga padamu " kata Devani dalam hati .
***********
Setelah di kenal banyak orang di ruangan itu . Jake menerima banyak ucapan selamat dari kolega dan rekan bisnis serta para tamu undangan . Hal itu membosankan dan melelahkan baginya yang harus memasang ekspresi seriang mungkin di sela-sela kelelahannya karena dia hanya dapat jatah tidur tidak sampai satu jam selepas penerbangan dari meksiko ke Newyork . Ayah nya itu sungguh pemaksa yang cerdas memanfaatkan waktunya yang berharga .
Jake mencari ketenangan di balkon ballroom itu. Semilir angin malam serasa menyejukkan wajah Jake yang seakan kaku karena lelah . Dari sini bisa terlihat pemandangan malam kota Newyork yang indah dengan hiasan lampu-lampu .
Jake meraih smartphone dari balik saku celananya dan mencari foto kekasih kecilnya .
" Cepat lah dewasa sayang " kata Jake sambil memandangi wajah Flora pada layar smartphone nya .
" Siapa yang kau sebut sayang ?" Kata seorang wanita yang tiba-tiba muncul . Jake menoleh dan mendapati devani yang berada di depannya .
" Deva . Kau datang ?" Kata Jake setengah kaget . Karena dia kira hanya kolega dan rekan bisnis saja yang hadir nyatanya salah satu artis holywood yang katanya sedang super sibuk itu menghadiri acara tersebut .
" Yaa . seperti kau lihat . Aku takkan melewatkan moment yang langka ini " kata devani
" Terimakasih kau sudah datang . Ku kira kau masih shooting di paris " kata Jake lagi
" Kau tau . Aku sengaja bolos hari ini " kata Devani santai dan tak peduli dengan omelan Carmen Meneger dan asisten nya itu . Bisa saja produser nya akan marah karena Devani yang langsung kabur tanpa ijin .
" Jangan kau bilang hanya untuk melihat ku di acara ini kau bolos Deva ? Tanya jake memperkirakan .
" Perkiraan mu tepat Jake . Kau tau aku lelah kerja seperti robot . Aku pikir sesekali bolos no problem lah " jawab devani enteng .
" Kau belum menjawab pertanyaan ku Jake . Siapa yang kau sebut sayang ? Tanya Devani penuh rasa ingin tahu .
Jake hanya tersenyum dan mengalihkan pandangannya pada pemandangam malam itu .
" Apakah yang ada di layar handphone yang kau pandangi tadi " kata devani menerka-nerka .
" Iya. dia calon istriku dimasa depan " kata Jake dengan senyum mengembang .
Devani menyeringai tak percaya .
" kau jangan bercanda jake . Aku tidak bodoh . Mana mungkin kau menikahi anak dibawah umur ,bahkan saat dia dewasa pun kau sudah jadi kakek-kakek" kata Devani meremehkan kemudian tertawa terbahak-bahak .
"Sialan kau Deva " kata Jake kesal.
" Hahaha Maaf Jake . Aku tidak bermaksud mengejekmu . Hanya saja aku heran melihat perubahan selera mu yang euyyyhhh " kata Devani mengacungkan jempol terbalik di depan Jake .
Jake tambah kesal dan ingin meninggalkan wanita yang sangat cerewet ini .
" Terserah apa katamu . Yang jelas Hanya dia yang menarik bagiku "
" Hey Jake apa menariknya dia di banding aku . Dia belum tentu bisa memuaskan mu di ranjang . Bisa apa dia ? Bahkan dia lebih cocok jadi adikmu dari pada mengandung anakmu . Hahahaha " kata- kata Devani sungguh membuat Jake berang . Dia tak menggubris perkataan Devani dan segera meninggalkannya .
" Devani sialan " gerutu Jake geram . Dia berjalan dengan langkah lebar dan tak sengaja menabrak seseorang .
" Hey man. Kau kenapa ?" Tanya Philip heran . Jake berlalu begitu saja .
"Harusnya dia bahagia malam ini . Tapi sungguh aneh yang ku lihat sekarang " kata Philip mengelengkan kepalanya .
********
" Ini kamar anda tuan . Silakan masuk dan selamat beristirahat " kata meneger Hotel Royal Xander yang bernama Patrick .
" Terimakasih pat " kata Jake memasuki kamar nya yang luas dengan view paling menawan .
" Tidak bisa kah dia memanggil namaku dengan lengkap . Tidak hanya 'pat' seolah menegaskan kalau aku gemuk . Padahal kan aku hanya sedikit kelebihan lemak saja " gumam meneger hotel yang memiliki berat hampir 90 kilo itu dan berlalu dari kamar yang di tempati owner hotel itu .
Hal pertama yang Jake lakukan di dalam kamar itu adalah merebahkan dirinya pada ranjang king size yang empuk itu .
Drrt drtt .
Smartphone phone Jake bergetar . Ada pesan dari dokter Devina yang tidak hadir pada acara tadi . Padahal jika Devina hadir mereka berempat bisa reunian sebentar .
" Selamat yaa tuan presdir . Wish you all the best men "
Jake menyunggingkan senyum tipis dan meletakkan smartphone nya pada nakas di samping ranjang .
*************
Selesai mandi Jake masih dengan jubah tidurnya berjalan ke arah balkon kamarnya. Jake menyukai berada pada balkon di malam hari . Karena bisa melihat bintang-bintang dan rembulan . Hal yang sama seperti yang di sukai pujaan hatinya princess Flora .
Dari kejauhan terlihatlah miss liberty dari kejauhan menyapanya . Dan seperti mendekat ke arahnya .
Sesaat hening .
Namun jake merasa tidak sendiri . Seperti ada seseorang di dekatnya . Siapa ? Apakah miss liberty . Ahh tidak . Hanya dia sendiri di kamar ini . Lagipula dia sudah bilang dengan meneger hotel untuk menginstruksikan petugas hotel agar merahasiakan keberadaannya. Jake sedang tidak ingin diganggu .
Tapi Jake merasa benar-benar ada yang mendekat . Dan indra penciumannya menangkap aroma yang tidak asing .
" Jake . Kau kemana saja . Aku mencari mu sejak tadi " kata seorang wanita yang langsung memeluk jake dari belakang .
" Lepas " kata Jake tegas
" Tidak . Biarlah begini . Sebentar saja " pinta wanita itu .
Di sisa-sisa kesabarannya Jake mencoba menahan amarahnya . Dia menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya lagi.
" Aku bilang lepas. Apa kau tuli "
Wanita itu malah semakin mengeratkan pelukannya . Berterimakasihlah pada om Anthony yang meminjamkannya master key itu . Hingga ia dengan mudah bisa masuk kamar Jake yang di privasi .
" Jake aku merindukan mu . Kau tau . Aku rela meninggalkan pekerjaanku hanya untuk bisa bertemu kamu . Dan menghabiskan malam ini berdua dengan mu . Hanya untuk kamu Jake "
Lelaki itu memejamkan matanya sekejap . Melepas paksa rengkuhan tangan wanita itu dan menghempaskan ke udara . Kini mereka saling berhadapan .
" Aku mohon dengan sangat Devani . Tinggalkan kamar ini . Aku lelah . Aku perlu istirahat .
" Kau lelah Jake . Tidurlah . Aku tidak akan mengganggumu . Tapi ijinkan lah aku tetap di sini di dekat kamu " rayu Devani manja .
" Tidak Deva . Pergi sekarang atau aku yang pergi dari kamar ini " kata Jake tegas.
" Hmmm baik lah . Tapi boleh kah aku meminjam kamar mandi mu sebentar " tanpa ijin wanita itu langsung menghilang dari balik kamar mandi .
" Kau tak akan bisa lagi jual mahal di depan ku sayang " kata Deva menyeringai .
***************
Jake mengambil softdrink dalam kulkas kecil di kamarnya . Dia meminumnya dan hampir tersedak saat mendapati deva dengan handuk menutupi bagian atas tubuhnya menampilkan gunungan kembar yang mengintip malu-malu . Handuk itu tidak membantu menutup sebagian paha mulus deva . Yaa tuhan naluri lelaki mana yang tak bernapsu di suguhi pemandangan indah di malam yang dingin ini .
Dengan mengesampingkan rasa malu atau pun gengsi, deva mendekati Jake , tangan kanannya terangkat ke atas kepalanya dan melepaskan ikatan rambutnya dengan gaya yang sensual .
" Jake ... Aku menginginkan mu " kata Deva dengan desahan yang errrr ... sexy .
Jake memundurkan langkahnya . Tangannya terangkat ke atas .
" Deva . Cukup . Jangan gila Deva . Ini salah . Kau jelas tau itu "
" Tidak jake . Harusnya dari dulu ku berikan semua nya padamu . Percaya lah Jake . Aku mencintaimu . Tidak ada seorang pun yang tulus mencintai mu sedalam perasaan ku pada mu . Tidak ada . Tidak juga Devina . Ohh sial . Devina itu saingan ku untuk mendepatkan mu ternyata kembaran ku sendiri . Ohh God . Ironis bukan " kata Devani yang sudah ada di hadapan Jake . Jarak mereka sudah sangt dekat .
" Deva hentikan " kata Jake yang sudah mentok pada tepi ranjang .
" Aku menginginkan mu jake . Dan kau pun juga " kata Devani meloloskan handuk yang melilit tubuhnya dan mendorong Jake kuat hingga mereka sudah berada pada ranjang dengan posisi deva di atas jake .
****************