"Ada apa dengan kalian berdua?" tanya Sisil penasaran. "Apa kalian sudah saling mengenal sejak insiden dompet?"
"Maksudnya Kak?"
"Oh iya kamu belum tahu, Ra. Orang yang ngasih kamu uang 50 ribu waktu itu Pak Abimayu. Katanya dia nggak mau berhutang budi dengan orang lain, tapi kok tiba-tiba kalian berdua bisa barengan dan sepertinya kalian juga saling mengenal."
Haura menghela nafas panjang. "Oh jadi gini kak, Pak Abimayu ini adalah senior di kampus Haura, tapi dia udah lulus dan kebetulan juga Haura mau minta bantu skripsi," jelas Haura panjang lebar tanpa melupakan satu kata pun.
Sisil mengangguk pelan dan mengerti, walaupun masih ada perasaan yang mengganjal di hati Sisil tentang pertemuan mereka sore itu. Sisil memperhatikan gerak mereka sampai tangga menuju Rooftop.