Mobil yang membawa Cia dan Dhika segera meluncur ke bandara tiga jam sebelum jadwal penerbangan. Dhika kesal, dia nggak suka pergi di buru-buru gini. Biasanya pesawat yang nunggu dia, bukan dia yang nunggu pesawat tapi gimana mau protes? ya kena makan sama ibu Negara tercinta.
Sampe bandara semua Cia yang urus, jangan harap Dhika bisa gerak, pria itu terlalu biasa di layani. Meski lihai dalam banyak hal tapi kalo urusan antri mengantri terus ke sana-sini dengan sabar, itu bukan keahliannya.
Cia pun nggak mau nyuruh suaminya, bukan apa, suaminya itu orangnya nggak sabaran terus jarang interaksi sama manusia. Takutnya administrasi nggak siap, gagal berangkat dan akan ada korban jiwa.
Ini aja, pria itu udah kesal setengah mati nunggu pesawat yang katanya delay, belum lagi liat istrinya ke sana kemari buat ngurusin semuanya. Mau makan orang rasanya.