Waktunya tiba, semua keluarga udah pulang dengan drama mama yang nggak rela pisah sama Ruby, serta pelukkan hangat untuk Clara yang udah di anggap anak sendiri sama mamanya.
Ada adegan dimana mamanya ngangkat Clara jadi anak. Suka-suka mamanya ajalah. Dia no koment, ada hal yang lebih gila dari itu yang sedang di pikirnya sekarang.
Dhika udah lebih dulu kekamar, alasannya lelah mau mandi habis itu tidur. Cia udah tau lah itu bohong, jangan-jangan si Dhika sedang mempersiapkan amunisi buat numbangin dia.
'Ya Allah, di percepat aja waktunya bisa nggak? Tiba-tiba pagi gitu.' Kesahnya dalam hati.
"Ngapaen kamu masih berdiri di situ. Semua udah pergi." Tegur Sarah. Cia bergelayut di daun pintu dengan pikiran melanglang buana.
"Sayang." Panggil Bagas sambil mengelus bahu Cia. Gadis itu tersentak dan berbalik tanpa sengaja dahinya kejedot gagang pintu.