Tepat ketika Shang Ren masih meletakkan dua jarinya di depan kening Mu Chen Xiao, seombak bayangan hitam pun muncul dan membuat bekas di keningnya.
Sebuah titik merah yang semakin membesar dan membentuk sebuah simbol api yang menyala dan memiliki warna merah seperti darah.
Mu Chen Xiao yang awalnya tidak merasakan apapun, seketika kepalanya terasa seperti meledak dan aliran spiritual di dalam tubuhnya, seolah-olah terpecah belah. Rasanya seperti terjatuh dari ketinggian langit dan sebuah bom yang diletakkan di kepala. Mu Chen Xiao hanya bisa tertunduk sambil meremas kepalanya ketika dia sudah bisa bergerak kembali.
"Rasa sakit yang kau alami hanya sementara. Seluruh indera mu akan mati secara mendadak dan akan kembali berfungsi ketika segel api Liu telah berhasil melekat padamu."
Mu Chen Xiao hanya bisa diam sambil meremas kepalanya yang hampir pecah. Bola matanya pun juga ikut menghitam dan suaranya pun juga tidak lagi keluar. Pendengarannya, mendadak tuli ketika semua orang sedang ribut untuk menyelamatkan dirinya masing-masing.
'Ini pasti bukan bagian dari kehidupan Mu Chen Xiao yang sebelumnya! Dia begitu membenci orang ini akan tetapi, sistem bodoh ini selalu memaksaku untuk melakukannya!' batin Mu Chen Xiao sambil berlutut di hadapan Shang Ren karena menahan sakit kepalanya.
[[ Kekhawatiran Karakter Utama ]]
[[ Poin bertambah +100 ]]
[[ Sisa poin akhir +400 ]]
'Cih! Lagi-lagi sistem gob— ini muncul! Berhentilah memberikan ku poin yang sedikit! Cobalah untuk meredakan sakit kepalaku!'
[[ …. ]]
'Gak Guna!'
Sambil terus menahan sakitnya dan nafasnya yang mulai terengah-engah, membuat Mu Chen Xiao memaksakan dirinya untuk terus merangkak menghampiri Zhao Bingyan yang telah terluka parah akibat pertarungan yang sebelumnya.
Dia melintas melewati banyak dari genangan darah yang jelas bukan miliknya dan terus menatap ke satu arah sampai semua pemandangan ini berubah menjadi hitam keabu-abuan.
'Zhao Bingyan! Aku tak mengira kalau kau akan selemah ini! Apanya yang mendapatkan julukan sebagai Grandmaster jika tidak bisa bertarung dengan mereka?! Aku— pasti akan membunuhmu!'
Sampai saat itu juga, pemandangan hitam itu mulai terlihat dan kemudian, dia mendengar suara langkah kaki yang sangat banyak, telah berlari menuju gerbang keluar dibarengi dengan suara hentakan pedang yang saling bertabrakan.
Lalu di depannya, muncul seorang laki-laki yang memakai pakaian putih dengan corak hitam yang saat ini sedang berdiri di hadapannya dan mencoba untuk membangunkan kembali. Namun, apalah usahanya jika segel api Liu yang ada di keningnya, benar-benar sudah memblokir seluruh indera miliknya.
'Zhao Bingyan sialan dan Shang Ren! Akulah yang akan membunuh kalian nanti!
༺𖣔༻
Dua hari kemudian, kediaman Zhao Bingyan, Sekte Hua Jian.
'Apa ini? Nyaman sekali. Dan aroma dupa yang dipakai, aku sangat membencinya. Apakah aku sudah mati?'
Cahaya matahari yang masuk melewati jendela-jendela ruangan dan suara gemericik air yang datang dari timur, begitupun dengan suara desiran angin yang menghembuskan beberapa daun kering.
Sama halnya seperti yang dialami Mu Chen Xiao saat ini. Sudah dua hari dia tidak sadarkan diri dan terus menginap di rumah yang bukan miliknya.
Kelopak mata yang memiliki bulu mata cukup panjang, akhirnya terbuka secara perlahan dan menampilkan beberapa pemandangan yang ada di depannya saat ini.
'Sebuah kayu yang diukir dan aroma dupa ini, mengapa sangat familiar?'
Mu Chen Xiao mengambil posisi duduk dan menatap bingung ke sekelilingnya. Dia sempat berpikir hanya untuk beberapa kata sebelum akhirnya dia menyadari bahwa saat ini, dia telah hidup kembali ke zaman kuno dan membantu seseorang untuk membalaskan dendamnya!
'Huh,... Aku tidak menyangka masih berada di dalam tubuh anak kecil ini dan hidup bersama dengan sistem TOLO— NAN GOBL— ITU!'
Siapa sebenarnya yang memprogram sistem payah itu? Seenaknya saja dia ingin menghanguskan poin yang sudah aku kumpulkan susah payah dan dialah yang telah membawaku ke zaman kuno ini!
Mu Chen Xiao menghela nafas lesu dan bersandar pada dinding yang ada di sebelahnya. Dia mencoba untuk memaafkan dirinya namun, tidak bisa. Dia mencoba untuk menenangkannya dirinya akan tetapi, itu tetap saja tidak ia lakukan.
"Harus bagaimana lagi? Zhao Bingyan pasti saat ini sedang terluka parah dan aku—"
Mu Chen Xiao langsung buru-buru mengambil cermin perunggu yang ada di bawah bantalnya dan melihat dahinya yang saat ini benar-benar berbeda dengan dahi yang dimiliki kebanyakan orang.
Sebuah simbol api seolah-olah telah terbentuk di antara kedua alisnya. Warnanya mirip sekali dengan warna merah darah dan itulah yang menjadi sebab mengapa Mu Chen Xiao bisa kehilangan kesadarannya selama dua hari.
'He-he-he,... Shang Ren! Lihat saja, akan aku pastikan kau akan mendapatkan balasan atas apa yang kau lakukan padaku! Berakit rakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Berdekat-dekat dahulu, aku slending kemudian!'
Niat jahat Mu Chen Xiao sudah terbentuk sejak dulu sementara, dia benar-benar tidak mengetahui bahwa di balik pintu, sudah ada Zhao Wei Lu yang sejak tadi mendengarkan kata-kata yang dia ucapkan.
'Tidak mungkin! Apakah Mu Chen Xiao saat ini telah dirasuki?!' batin Zhao Wei Lu yang merasa terkejut dengan keanehan yang terjadi pada Mu Chen Xiao semenjak dia koma dua hari yang lalu.
Mu Chen Xiao berhenti tertawa dan melirik ke arah pintu yang terbuka dan berkata, "Keluarlah! Aku tahu saat ini kau ada di sana. Untuk apa kau datang kemari?"
Zhao Wei Lu yang sejak tadi telah bersembunyi di balik pintu, merasa sangat terkejut dan menunjukkan wajahnya dengan perlahan sambil melihat ke arah Mu Chen Xiao yang masih terduduk di kasurnya.
"E-he-he-he,... Mu Chen Xiao, aku datang kemari hanya untuk membawakanmu obat pereda sakit."
Sementara ini, keadaan di kamar Zhao Bingyan.
Semua orang yang ada di sana, tampak mengkhawatirkan keadaan Zhao Bingyan yang tidak kunjung terbangun juga. Para tabib yang dipanggil kemari, sudah cukup untuk memberikan pengobatan padanya akan tetapi, semua tidak ada hasilnya.
Hanya lukanya saja yang tertutup namun, mereka masih belum menemukan penawar racunnya.
"Ada lima tabib yang juga ikut terlibat dalam pengobatan ini akan tetapi, mereka masih belum bisa menemukan penawar racun ular yang ada di dalam tubuh Guru besar Zhao."
Ekspresi khawatir, mulai ditunjukkan dari wajah Zhao Yuan yang mulai merasa kalau kehidupan Zhao Bingyan tidak lama lagi akan berakhir. Begitupun dengan Li Chu Yi yang tidak henti-hentinya memegangi tangan Zhao Bingyan yang terbaring di kasur.
"Lalu, apa yang bisa kita lakukan sekarang? Menunggu waktu kematiannya tiba?" Li Chu Yi bertanya sambil memegangi tangan Zhao Bingyan dan melihat ke arah Zhao Yuan.
"Aku masih ada urusan di sekte dan Master Chu Yi pasti juga ada urusan di sana. Jadi, kita harus menyuruh seseorang untuk menjaganya." Zhao Yuan menjawab sambil mengelus janggut putihnya.
Lalu, tidak lama kemudian. Ketika Mu Chen Xiao sedang berbicara dengan tenangnya bersama dengan Zhao Wei Lu, tiba-tiba saja seseorang mendobrak pintunya dan berteriak padanya, "Mu Chen Xiao! Patriark Sekte dan Master Chu Yi memanggilmu!"