Mu Chen Xiao baru mengetahui kalau Ibunya adalah seorang peramu ahli sejak dia berumur empat belas tahun. Dia diberitahu oleh seorang pedagang kuno yang telah hidup selama 92 tahun dan orang itu sangat mengenal siapa Ibunya. Dan jika dilihat di waktu yang sama sebelum Mu Chen Xiao bertransmigrasi, ada seorang pengkhianat di antara tabib-tabib ini yang pernah memaksa Mu Chen Xiao untuk memberikan darahnya sebagai detoksifikasi racun dalam tubuhnya! Tapi, aku masih belum mengetahui siapa pengkhianat di antara kelima tabib ini.
Mu Chen Xiao mengalihkan pandangannya dari kelima tabib yang saat ini telah duduk berbaris di belakangnya. Dia kembali mengambil pisau belatinya dan membakarnya pada sebuah lilin yang menyala.
Setelah dia mensterilkannya, Mu Chen Xiao membuat sebuah goresan kecil tepat pada bekas gigitan ular menggunakan pisau belati miliknya.
Seorang tabib telah menyiapkan sebuah mangkuk besar di sebelah Mu Chen Xiao sebagai wadah untuk darah kotor yang akan ia keluarkan nanti. Dia awalnya ragu untuk melakukannya di hadapan orang banyak. Akan tetapi, demi memperpanjang usianya dan mendapatkan lima ribu keping emas, dia harus tetap melakukannya.
Mu Chen Xiao menghisap darah yang tercemar dari leher Zhao Bingyan dan mengumpulkannya pada satu wadah sedikit demi sedikit. Dan pada akhirnya, setelah dia menghisap cukup banyak darah yang tercemar hingga terkumpul setengah dari mangkuk besar tersebut. Mu Chen Xiao berhenti melakukannya dan kembali mensterilkan pisau belatinya.
Dia kemudian melukai lengannya sendiri dan meneteskan darahnya di bibir Zhao Bingyan agar dia bisa meminumnya dengan mudah. Tidak lama setelah dia meneteskan darahnya, Mu Chen Xiao membiarkan Zhao Bingyan untuk menghisap darahnya untuk beberapa saat sampai keadaannya baik-baik saja.
Seorang tabib menghampiri Mu Chen Xiao dan mengambil semangkuk darah tercemar itu sebelum dia bertanya, "Tuan muda, bagaimana dengan darah yang tercemar? Apakah kita harus membuangnya?"
Mu Chen Xiao menoleh ke arah tabib tersebut dan menjawab, "Ya, darah itu kamu siram di atas tanah akan tetapi, kau jangan sampai menyiramnya pada tanaman yang sedang tumbuh."
Dengan cepat, tabib tersebut langsung mengerti dan menjawab, "Baik Tuan muda. Akan saya lakukan." Ucapnya sambil berjalan keluar kamar dan melakukan apa Mu Chen Xiao katakan tadi.
Wajahnya mulai pucat dan kulitnya mendadak keringat dingin. Dia berulang kali menggigit bibirnya dan menahan sakit ketika Zhao Bingyan malah menggigitnya pada bagian yang terluka dan membuat luka tersebut semakin melebar dan mengeluarkan banyak darah hingga mengotori pakaian mereka.
Mu Chen Xiao menoleh ke arah salah satu tabib yang ada di belakangnya dan berkata, "Setelah aku selesai, aku ingin salah satu dari kalian langsung membungkus perban yang ada di leher Guru besar."
Salah satu dari tabib itu kembali mengangguk dan segera berlari membawa barang-barang yang dibutuhkan untuk mengobati lukanya.
Tidak lama setelah dia berbicara, Mu Chen Xiao melepaskan tangannya dan salah seorang tabib langsung bergerak dan membungkus perban luka yang ada di leher Zhao Bingyan kembali. Dan yang satunya lagi, langsung memberikan Mu Chen Xiao pil penambah darah dan penambah energi untuknya.
"Tuan muda kehilangan banyak darah. Sebaiknya, Tuan muda segera meminum pilnya." Ucap salah seorang tabib yang memberikannya pil penambah darah untuknya.
Nafas Mu Chen Xiao terdengar sangat terengah-engah dan terus memperhatikan luka yang ada pada lengannya setelah Zhao Bingyan menggigitnya berulang kali.
"Aku baik-baik saja. Berikan pil itu untuk Guru besar. Dia lebih membutuhkannya."
"Tapi, jika Tuan muda tidak segera meminumnya, Anda akan merasa pusing dan hilang keseimbangan."
Mu Chen Xiao mendekatkan mulutnya pada telinga tabib tersebut dan berkata, "Sebaiknya kau turuti saja apa yang aku katakan kalau kau ingin kepalamu tetap ada."
Tiba-tiba saja, tabib tersebut merasa merinding dan langsung menjawab, "Ah, iya. Aku mengerti Tuan muda. Aku akan segera memberikannya."
Zhao Yuan berdiri kembali dan berjalan menghampiri Zhao Bingyan untuk melihat keadaannya saat ini.
Tidak begitu parah dibandingkan dengan sebelumnya. Wajahnya pun sudah kembali seperti semula. Dia seperti sedang tertidur pulas dan bukannya sedang menahan racun di dalam tubuhnya.
"Hei! Bocah nakal! Apakah kau benar-benar sudah menyembuhkannya?"
Mu Chen Xiao memalingkan wajahnya sambil melipat tangannya. Wajahnya cemberut seolah dialah yang paling tidak dihargai di sini.
"Hei! Tua bangka! Kau sama sekali tidak menghargai kerja kerasku untuk menyembuhkannya?! Aku menggunakan darahku sendiri untuk mendetoksifikasi racunnya agar dia tidak cepat mati!"
Li Chu Yi tiba-tiba menyusul mereka dan wajahnya berubah sedikit tenang ketika dia melihat Zhao Bingyan yang terlihat baik-baik saja.
Beruntung saja usia Mu Chen Xiao masih sangat muda dan darahnya masih belum tercemar apapun sehingga, dia bisa mampu mendetoksifikasi racun di dalam tubuhnya.
Ketika Mu Chen Xiao masih duduk di tempat yang sama, dia menatap ke arah seorang tabib yang sejak tadi tidak melakukan apapun untuknya. Wajahnya terlihat kesal dan matanya terus menatap tajam ke arah Mu Chen Xiao. Dia pun juga tidak mengerti mengapa tabib ini hanya diam sejak tadi sambil menatap dirinya dengan dingin.
'Aku tidak yakin jika dia satu-satunya pengkhianat di sini. Tapi, hanya dia yang sejak tadi tidak bergerak.'
[[ Berhasil Menyelamatkan Zhao Bingyan ]]
[[ Poin bertambah +1000 ]]
[[ Mendapatkan banyak perhatian ]]
[[ Poin bertambah +100 ]]
[[ Sisa poin akhir, +1500 ]]
'Suara yang meresahkan! Berhentilah bersuara datar seperti g*ogle translate!' batin Mu Chen Xiao sambil menutup kedua telinganya.
Mu Chen Xiao saat ini terlalu lengah dan tidak berhati-hati pada seseorang yang ada di depannya saat ini.
Seorang tabib yang sebelumnya duduk berlutut di hadapannya, tiba-tiba saja dia mengeluarkan sebuah pisau belati yang tersimpan di balik pakaiannya dan langsung bergerak menyerang Mu Chen Xiao dengan cepat.
"Matilah kau Mu Chou Ran!" Teriak tabib tersebut sambil bergerak cepat ke arah Mu Chen Xiao dengan pisau belati di tangan kanannya.
Mu Chen Xiao yang tidak siap dengan munculnya serangan dadakan yang datang padanya, hanya bisa diam di tempat yang sama sambil menutupi wajahnya dengan kedua lengannya yang belum terobati sama sekali.
'Cih! Darimana datangnya pengkhianat ini?!'
Tidak ada yang menduga bahwa ada seorang tabib yang berkhianat dan akan membunuh orang-orang di sana.
Semua orang yang ada di sana, hanya diam dan menontonnya saja karena gerakannya yang sangat cepat dan tidak terduga.
Di saat pisau tersebut hampir saja mengenai kulit dan dagingnya, Mu Chen Xiao merasakan adanya orang ke sepuluh yang mendatanginya dan langsung memepetkannya menuju tempat yang jauh darinya.
Seorang laki-laki dengan rambut yang dikuncir kuda dan pakaian putih bercorak biru, memegang pedangnya dan menebas kepala seorang tabib yang mencoba untuk membunuhnya.
Orang ini, berada di level tujuh alam langit. Lekuk bentuk matanya sangat berbeda dengan apa yang dimiliki oleh Zhao Bingyan dan Li Chu Yi. Mungkinkah dia berasal dari keluarga yang berbeda dengan mereka?
[[ Saudara seperguruan Zhao Bingyan ]]
[[ Cheng Xing Xian ]]
'Cheng Xing Xian?! Dia adalah orang yang mengusir orang-orang Sekte Yin Lang dua hari yang lalu?!'