Cheng Xing Xian, dia adalah saudara seperguruan sekaligus teman dekat Zhao Bingyan. Dia enggan menolong siapapun selain Zhao Bingyan dan dia hanya akan menyelamatkan orang lain jika Zhao Bingyan sendiri yang menyuruhnya untuk menyelamatkan orang itu.
Dia orang yang sangat berhati-hati dan selalu waspada. Tidak heran jika tidak ada seorangpun yang berani menikam Cheng Xing Xian dari belakang. Tapi, untuk kali ini saja, 'Kenapa dia peduli terhadap orang baru seperti ku?'
Pedang besi yang sangat bercahaya itu, menebas kepala seorang tabib yang akan membunuh Mu Chen Xiao. Darah pun mulai tercecer dimana-mana dan lantai marmer yang semula bercahaya, berubah menjadi gelap dan suram.
'Mengapa aku bisa diselamatkan olehnya?'
Postur tubuh yang tinggi dan besar, dia memiliki otot-otot yang terbentuk di balik pakaiannya. Senyum tipisnya bagaikan pedang dan matanya sangat bersinar di tengah-tengah kekacauan perang. Mungkinkah dia juga seorang jenderal istana Zhang?
Mayat tabib yang telah berkhianat, telah tergeletak tanpa kepala dan darahnya yang berceceran dimana-mana.
Cheng Xing Xian mengebas pedangnya dan melepaskannya dari darah yang masih melekat dan mengotori pedangnya. Dan tanpa sadar, dia pun tidak mengetahui kalau saat ini tangan besarnya sedang memepetkan seorang anak laki-laki yang tubuhnya jauh lebih kecil dari miliknya.
Mu Chen Xiao menarik rambut panjang Cheng Xing Xian dan berkata, "Gege mau membunuhku?!"
*Gege sebutan untuk kakak laki-laki.
Cheng Xing Xian seketika tertegun ketika dia menoleh ke arah Mu Chen Xiao dan langsung mendorongnya ketika dia masih sempoyongan karena kehabisan darah.
Mu Chen Xiao yang tidak kuat menahan berat badannya sendiri, tanpa sengaja dia terjatuh sambil memegangi kepalanya yang mulai terasa pusing dan terasa ingin muntah.
'Aku terlalu menggunakan banyak darah untuk mendetoksifikasi racunnya. Dan apalagi, pil penambah darah hanya cukup untuk menyembuhkan dan menyadarkan Zhao Bingyan. Sepertinya, aku terlalu banyak berharap pada anak muda ini.'
Setelah kedatangannya disambut baik oleh seorang tabib yang hendak akan membunuh Mu Chen Xiao. Cheng Xing Xian segera menghadap ke arah Zhao Yuan dan memberi salam padanya.
Wajahnya sedikit heran ketika dia menatap ke arah Mu Chen Xiao sebelum akhirnya, dia berhenti menatapnya dan melihat ke arah Zhao Bingyan yang masih tertidur.
"Patriark Hua Jian! Mengapa kondisi saudara Bingyan masih sama seperti kemarin? Bukankah kau telah memanggil lima orang tabib untuk menyembuhkannya?"
"Masalah ini, biarlah para tabib yang memutuskan. Adik Xian tunggu saja."
Salah seorang tabib memeriksa denyut nadi Zhao Bingyan dengan sangat hati-hati. Dan alangkah terkejutnya dia ketika mulai merasakan sesuatu yang harus dia sampaikan sekarang juga.
Tabib tersebut ke kembali berlutut di hadapan Zhao Yuan, sambil memberikan salamnya, dia berkata, "Tuan! Kondisi Tuan muda Yan semakin membaik. Racun di dalam tubuhnya perlahan hilang dan kondisi organ dalamnya yang hancur sedang dalam masa pemulihan."
Mendengarnya, membuat para petinggi Sekte tertegun. Mereka seolah tidak percaya dengan kemampuan darah Mu Chen Xiao yang bisa mendetoksifikasi racun dalam tubuhnya.
'Bagaimana itu bisa terjadi?!'
'Racun ular milik pak tua Gu Zhu belum pernah menemukan penawarnya. Dan mengapa hanya menggunakan darah seorang anak berumur tujuh tahun, seketika racunnya bisa terobati? Selama ini, tidak ada seorangpun yang berhasil selamat dari racun ular pak tua Gu Zhu kecuali, jika dia memiliki darah bawaan.'
Cheng Xing Xian mengangkat kepalanya dan melirik ke arah Mu Chen Xiao yang berada di bawahnya. Matanya memancarkan cahaya dan kelopak matanya begitu indah dengan bulu mata yang lentik. Orang zaman kuno benar-benar memiliki kecantikan melebihi wanita model!
"Hei! Nak! Apakah kau memiliki darah bawaan? Siapa ibumu dan siapa Ayahmu?"
Di waktu yang sama pula, Cheng Xing Xian juga menanyakan hal yang sama pada Mu Chen Xiao. Akan tetapi, pada saat itu dia belum mengenal siapa kedua orangtuanya karena dia telah dihanyutkan di sungai semenjak usianya satu bulan.
Dan saat itu, Mu Chen Xiao hanya menjawab, "Xiao'er tidak mengetahuinya."
Cheng Xing Xian melipat tangannya sambil berlutut di hadapannya dan berkata, "Namamu Mu Chen Xiao, anak dari keluarga 'Mu' yang hancur tujuh tahun lalu?"
Mu Chen Xiao menatapnya dengan perasaan takut dan hanya menganggukkan kepalanya karena dia tidak sanggup lagi untuk berkata-kata padanya.
"Lalu, apakah 'Mu Chou Ran' adalah Ayahmu?"
Rupanya, Cheng Xing Xian ini mendengar nama yang disebutkan oleh tabib pengkhianat tadi.
Di antara Cheng Xing Xian dan Mu Chou Ran, masing-masing memiliki dendam tersendiri. Orang-orang yang ada di sini juga sangat mengerti sifat Mu Chou Ran yang sebenarnya. Dia adalah pemimpin yang tegas dan serakah. Dia menganggap semua barang dan harta adalah miliknya. Keluarga Mu juga selalu menjarah harta milik penduduk desa terpencil. Karena itulah banyak orang yang sangat membenci keluarga 'Mu'. Namun, mereka sama sekali tidak sadar kalau selama ini, yang membantu menyembuhkan penyakit mereka adalah nyonya dari keluarga 'Mu' itu sendiri.
'Kasihan sekali Ibunya. Dia menikahi seorang tirani yang kejam dan tidak berkemanusiaan. Orang-orang pasti akan menyadari kalau aku sekarang adalah anak dari Mu Chou Ran si tirani itu.'
"Aku— aku tidak tahu siapa nama Ayah Xiao'er karena aku dibesarkan oleh kakek pencari kayu bakar."
Cheng Xing Xian tertegun menatapnya dan menjawab, "Baiklah, kamu tidak mengetahui siapa nama orangtuamu. Tapi, kamu tahu kalau kamu miliki nama marga 'Mu'?"
'Apakah sebesar itu kebenciannya padaku? Bisa-bisa, dialah yang akan membunuhku! Tapi, untuk sekarang ini aku masih tidak bisa mengatakannya. Demi menghindari kematian yang akan datang padaku sepuluh tahun mendatang, aku bahkan rela menjadi pelayannya hanya untuk melunakkan hatinya untukku dan memberikanku kesempatan untuk berbicara. Cih! Mengapa aku menjadi pusing setelah pembicaraan banyak ini? Cheng Xing Xian! Sebaiknya kau diam saja di sana!'
Mu Chen Xiao tidak menjawab dan tiba-tiba saja, dia merasa tubuhnya begitu lemah dan akhirnya terjatuh di atas bahu Cheng Xing Xian yang masih terduduk di hadapannya.
Wajah Cheng Xing Xian seketika panik dan memanggil Mu Chen Xiao berulang kali dan berusaha untuk membangunkannya kembali. Akan tetapi, semua yang dilakukannya sia-sia hingga seorang tabib menghampirinya dan memeriksa keadaannya saat ini.
"Anak muda ini telah kehabisan darah cukup banyak. Itu akan membuatnya merasa pusing dan mudah lelah. Dia pasti tidak meminum pil penambah darahnya."
Seorang tabib lainnya berkata, "Tapi, anak muda ini bilang kalau dia memberikan pil penambah darah miliknya untuk Tuan muda Zhao karena dia lebih membutuhkannya."
"Apakah persediaan obatnya hanya segitu? Apakah di gudang tidak ada lagi obat yang bisa digunakan untuk anak muda ini?"
"Tidak ada Tuan. Hanya ini persediaan obatnya dan seluruh obat-obatan di gudang sudah habis karena digunakan untuk mengobati orang-orang Sekte gunung Long Yu dan sekte Nian Gu yang terluka. Para tabib yang lain juga sedang mencari bahan baku untuk membuat obat lagi."
'Kalau begitu, kita tidak akan bisa menggunakan obat untuk beberapa hari ke depan.' batin tabib yang ada di depannya dan kemudian dia berkata, "Tuan muda, Anda harus membiarkan anak muda ini beristirahat selama beberapa hari. Dan juga, dia harus lebih banyak makan makanan yang sehat agar keadaannya kembali normal."
Cheng Xing Xian tertegun dan berkata, "Kalau begitu, kapan kemungkinan dia akan kembali normal?"
Tabib itu menjawab, "Kurang lebih dua sampai tiga hari. Biarkan dia beristirahat semaunya dan berikan semua apa yang dia inginkan saat ini. Karena Tuan muda juga harus tahu kalau, tidak sembarang orang yang bisa mendetoksifikasi racun seperti ini dan jarang sekali ada orang yang rela melakukannya. Anak ini pasti memiliki darah bawaan dari seorang peramu ahli yang bisa mengobati segala penyakit. Sekte Anda beruntung memiliki seorang penyembuh penyakit."