Disaat Semua orang sibuk membaca Yasin, Leon duduk sendiri di teras rumah milik Lita. Ia tak ada waktu untuk pulang ke rumahnya saat ini
Ia ingin berada disini untuk yang terakhir kalinya lebih lama. Walaupun tak ada siapapun yang ia kenal untuk diajak bicara ia tak peduli. Ia hanya ingin terus menatap wajah Kita untuk yang terakhir kalinya sebelum dunia mereka dibatasi oleh batu nisan.
"Le," panggil seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba saja datang menghampiri Leon di teras.
Leon menoleh ke arah wanita paruh baya itu, ia mengembang kan sebuah senyum saat mengetahui bahwa itu adalah ibu Lita.
"Kamu yang tabah ya." Ucap Ibu Lita.
Leon menganggukan kepalanya sambil mencoba untuk senyum ke arah Ibu Lita.
Sejujurnya ia bukan meratapi tentang kepergian Lita ini hingga membuat ia kehilangan. Ia hanya belum bisa menjadi seseorang yang diinginkan oleh Lita selama ini dan itu adalah hal yang sangat ia sesali saat ini.
