Helena menyesal telah memutar music video solo Kai beberapa kali. Entah, wanita itu tidak ingin menghitungnya ataupun mengakuinya. Ia benar-benar—jika jujur, sangat suka. Bahkan semuanya masih terbayang-bayang di pikiran Helena, meskipun ia sudah berhenti untuk memutarnya.
Wanita itu mengeratkan pelukan terhadap boneka kuda poni kesayangan, menenggelamkan kepalanya di benda besar dan lembut tersebut. Ah, sulit mengakuinya, tetapi solo Kai memang pantas untuk mencapai prestasi menakjubkan.
"Aku kira konsep solonya akan cute." Helena mendengkus. Tidak. Kata-kata yang baru saja ia lontarkan bermaksud untuk mengejek pria itu, bukan memujinya. Bayangkan saja pria dingin dan main dancer tersebut memilih konsep yang begitu lucu, dengan taburan warna pink. Oh, dan, ya, mungkin sedikit boneka-boneka beruang juga akan sangat lucu.