AUTHOR POV
Flora menerima telpon dari Corie dan segera keluar dari kamar hotel yang masih di tempatinya lima hari ini. Tak mudah baginya untuk bisa keluar dari kamar tanpa ketahuan pengawal pribadi yang di tempatkan Jake untuk menjaganya. Sedikit berlebihan memang perlakuan Jake padanya. Tapi mau bagaimana lagi Jake hanya ingin jika Flora dalam kondisi baik-baik saja. Dia tak ingin jika istrinya itu dalam keadaan bahaya.
Cukup dua kali baginya menyaksikan Flora berada pada situasi yang mencekam. Jake berjanji tak akan lagi lengah dan memastikan jika tidak ada pihak manapun yang mengancam keselamatan wanita yang di cintainya .
"Kondrad... Bisa kau bantu aku membeli pembalut " ucap Flora membuat pengawal nya itu terkejut.
Yang benar saja seorang lelaki maco membeli pembalut.
"Pembalut? "
"Ya. Pembalut. Aku perlu itu karena aku sedang haid "ujar Flora menjelaskan.
"Tapi Nyonya.. Sa.saya.."
"Please.. kondrad. Help me..
Aku tidak tau harus minta tolong pada siapa lagi. Tidak mungkin kan aku minta Jake membelikan ku pembalut, aku tau dia sedang sibuk meeting" ucap Flora memelas.
"Baik lah Nyonya.. " ucap Kondrad ragu.
"Tunggu sebentar " ucap lelaki itu sebelum menghilang di balik pintu lift.
Hufttt
Berhasil.
Flora segera mengambil tas nya dan segera turun ke area parkir karena seseorang sudah lama menunggunya.
"Ahh akhirnya kau datang.. Ayoo masuk"
Flora segera masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kawasan hotel tempatnya menginap 5 hari ini bersama Jake.
Yaa lima hari. Tapi tak ada peningkatan berarti dalam hubungan mereka yang masih canggung.
Selama lima hari itu Flora dan Jake tidur di satu ranjang yang sama dan makan bersama. Tidak ada kegiatan intim suami istri pada umumnya.
Hal paling intim yang terjadi hanya sekali waktu di kamar mandi mereka mandi bersama dalam keadaan full naked. Hanya mandi saja. Tidak terjadi hal apapun selain menahan hasrat dari keduanya yang sama-sama gengsi untuk memulai .
"Saya sangat senang kamu mau mengunjungi Daniel" kata Corie memecah keheningan di dalam mobil yang di kemudikan wanita hamil itu.
Flora melirik ke arah Corie dan tersenyum.
"Saya harap kamu mau memaafkan Daniel''
"Flo udah memaafkan om Daniel... maaf karena Flora tidak bisa membatalkan tuntutan tersebut karena berkas pekaranya sudah masuk ke pengadilan" ucap Flora menyesal.
Jika saja Flora bisa sedikit lebih cepat bertindak membatalkan tuntutan yang terlanjur di layang kan Jake, mungkin Daniel tidak akan di penjara.
Dan mengenai Joy yang hari ini akan di pindah kan ke rumah tahanan setelah menjalani sidang putusan di pengadilan, Flora tidak berkomentar apapun.
Bagaimanapun Flora masih merasa sakit hati, takut, dan kecewa jika ingat dengan pelecehan yang di lakukan Joy terhadap nya.
Kini Flora dan Corie sudah berada dalam ruangan khusus para tamu yang ingin menjenguk para tahanan .
"Maaf kan om Flo.. " ucap Daniel penuh penyesalan .
"Flo sudah memaafkan om"
"Sungguh kah kamu memaafkan om nak? " Daniel menatap Flora dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Iya om. Flora memaafkan om. Dan tidak menyimpan dendam kepada om atau pun tante Sarah"
"Hatimu sungguh mulia Flo. Om selalu mendoakan rumah tangga mu bersama tuan Jake selalu bahagia nak" kata Daniel tulus.
"Makasih om "
***
Flashback on
Wanita itu menatap geram kearah suaminya yang baru saja pulang dari tempat kerja.
"Sayang.. Aku sudah pulang. Aku sangat lelah. Kau tau aku baru saja mendapat promosi dari Hendra untuk menempati jabatan manager pemasaran" kata Daniel yang sudah duduk di samping istrinya yang enggan di dekati.
"Apa kamu senang jika hanya jadi manager?
"Yaa tentu saja. Kau tau aku sudah bekerja keras untuk bisa mendapatkan posisi itu" jawab Daniel.
Raut bahagia terpancar dari wajah lelah nya. Namun ekspresi berbeda di tampilkan Sarah.
"Kamu kenapa sayang? " tanya Daniel heran.
"Posisi manager yang kamu ingin kan itu tidak akan mampu membuat ku senang"
"Loh kenapa? Jika jabatan ku naik otomatis gajih ku juga ikut naik. Hidup kita akan lebih baik lagi sayang"
"Tidak. Aku akan senang jika kau menjadi direktur utama di Kesuma Group"
"Apa? Itu tidak mungkin sayang" sergah Daniel terkekeh mendengar perkataan Sarah yang terdengar sangat berambisi.
"Mungkin. Jika aku berhasil menyingkirkan Hendra dan Suci"
"Apa maksud mu sayang? "
"Aku akan mengambil apa saja yang menjadi hak ku. Sudah cukup lama aku harus menahan diri. Aku akan merebut nya.Yaa aku akan melakukannya"
Daniel menggelang melihat ekspresi mengerikan yang di tampilkan Sarah.
" Sayang. Aku mohon jangan melakukan hal yang terlarang"
"Jangan mencegahku jika kau mencintaiku" kata Sarah tegas.
"Tidak sayang. Kamu tidak boleh melakukannya"
"Semua sudah terjadi. Dan kita akan lihat hasilnya ahahahahaaha" tawa Sarah memenuhi rumah sederhana yang tempati nya bersama Daniel dan Joy kecil.
"Apa maksud mu? " tanya Daniel heran.
"Rencana brilian itu sudah terlaksana Daniel. Terimakasih karena uang tabungan mu itu sudah mendanai rencana jahat ku " ucap Sarah menyeringai licik.
Daniel terkejut.
"Kau... Kau memakai uang tabungan ku untuk melakukan aksi terkutuk itu? "
"Tepat sekali"
"Sarah kau keterlaluan " dengan nada tinggi Daniel membentak Sarah.
"Terserah apa katamu"
Rencana pembunuhan itu berjalan mulus. Hendra dan Suci orang tua dari Flora meninggal karena kecelakaan pesawat terbang yang akan mengantarkan mereka ke Dubai.
Semenjak itu hak asuh Flora jatuh ke tangan Sarah yang merupakan adik tiri dari Hendra. Sejak itu lah tampuk kepemimpinan Kesuma Group untuk sementara di pegang oleh Daniel. Namun Sarah lah yang sesungguhnya mengendalikan semuanya hingga dia bisa menggelapkan sejumlah dana yang tidak sedikit dan merugikan perusahaan hingga ratusan juta dolar.
Karena rasa cinta yang mendalam kepada istrinya, Daniel menyimpan semua bukti yang akan menyeret Sarah ke penjara. Hal itu dilakukan nya juga untuk melindungi dirinya sendiri yang sebenar nya tidak tau apa-apa tapi terpaksa harus terlibat.
Semenjak hidup mewah dan mengenal kehidupan sosialita ibu kota , Sarah menjelma menjadi sosok yang lain.
Tak lagi ada rasa hormat terhadap suami bahkan dia memperlakukan Daniel dengan sangat buruk hingga menginjak harga diri Daniel sebagai lelaki.
Suatu hari Daniel bertemu dengan Corie dan mereka saling jatuh cinta. Setelah Dua tahun menjalin hubungan secara
diam-diam Mereka memutuskan untuk menikah. Corie tidak mempermasalahkan jika dia harus menjadi istri muda Daniel toh nyata nya kini hanya dirinya yang paling di sayang.
Flashback off
************
"Terimakasih kamu sudah mau menemui Daniel dan memaafkan nya " ucap Corie tulus saat mereka sudah keluar dari ruang jenguk tahanan.
"Iya tante. Flo sudah ikhlas dengan semua nya"
" Kamu memang sangat baik hati Flo... Pasti kedua orang tua mu bangga memiliki anak seperti mu" kata Corie lagi.
Flora tersenyum ke arah Corie. Namun seketika senyum itu memudar tergantikam dengan raut wajah yang menegang saat di koridor itu mereka berpapasan dengan lelaki yang di seret petugas penjara dan akan memasuki salah satu sel tahanan.
Deg
Bayangan mengerikan tentang pelecehan yang sempat di alami Flora kembali menamparnya. Saat pandangannya dengan Joy saling bertemu, Flora sudah gemetaran dan hampir kehilangan keseimbangan jika saja Corie tidak menahannya.
Peluh dingin terus mengucur. Flora sangat ketakutan.
"Flo kamu tidak apa-apa sayang? " tanya Corie cemas.
Flora tidak bergeming. Dia masih belum move on dari rasa trauma.
Brukkk
Flora pingsan dan membuat Corie berteriak heboh minta bantuan kepada siapa saja yang ada di dekatnya.
******************
Kondrad baru saja kembali dari mini market dan membeli pembalut sesuai dengan pesanan Nyonya barunya.
Seorang lelaki maco membeli pembalut heh. Malu. Itulah yang di rasakan Kondrad.
Ketika Kondrad akan mengetuk pintu kamar Hotel tempat Jake dan Flora menginap, dia menghentikan gerakan tangannya yang ingin mengetuk pintu itu.
Terbuka.
Tiba-tiba Kondrad merasa ada yang tidak beres. Akhirnya dia memutuskan untuk masuk dan memastikan jika dugaannya salah.
"Apa yang kamu lakukan di kamar ini? "
pemilik suara itu sangat di kenal Kondrad. Siapa lagi jika bukan majikannya.
"Tuan.. "
"Apa yang kau lakukan di kamar ini? Mana istriku? " tanya Jake heran karena tak menemukan keberadaan Flora di kamar itu.
"Mungkin di kamar mandi Tuan. Tadi saya di suruh nyonya untuk... "
Tanpa menghiraukan penjelasan Kondrad ,Jake langsung saja membuka pintu kamar mandi.
Kosong
Jake menggeram marah dan menatap Kondrad penuh intimidasi.
"Maafkan saya Tuan. Saya akan segera mencari nyonya"ucap Kondrad yang seakan paham arti tatapan Jake itu.
********************
Corie membawa Flora ke rumah sakit terdekat. Gadis itu belum juga sadarkan diri. Corie bingung bagaimana cara menghubungi keluarga Flora karena dia sama sekali tidak pernah di ajak Daniel ke pertemuan keluarga besar. Itu lah nasib jadi istri muda yang di nikahi secara sirri. Namun Corie tidak pernah mempermasalahkan itu.
Kemudian Corie ingat dengan tas Flora yang masih ada di dalam mobilnya. Dia meminta bantuan perawat menjaga nya sebentar. Setelah memasuki mobil dan mendapati tas Flora, dengan pelan Corie membuka isi tas itu dan menemukkan smartphone Flora yang telah berdering.
Dengan ragu Corie mengangkatnya.
"Princess.. Akhirnyaa kau mengangkat panggilan ku. Kau dimana sayang? " Tanya Jake terdengar sangat khawatir.
"Maaf tuan. Saya ini bukan Flora.."
"Siapa kau? Dimana istriku? Kenapa kau memegang smartphone nya? " tersirat kecemasan dalam pertanyaan Jake. Bagaimanapun juga Jake tak ingin jika istri yang baru di nikahinya itu dalam bahaya.
"Maaf Tuan. Saya Corie. Dan Flora saat ini ada di rumah sakit. Dia pingsan dan belum juga sadarkan diri"
**************
Setelah menerima kabar tentang keberadaan Flora, Jake langsung menuju rumah sakit yang di tujukan Corie.
Ketika Jake akan membuka pintu kamar ruang rawat Flora langkahnya terhenti saat seorang Dokter memanggilnya dan mengajaknya untuk bicara mengenai keadaan Flora.
"Maaf kan saya sebelum nya Tuan.. "
"Jake... Panggil saja saya Jake " ucap Jake memotong perkataan Dokter lelaki itu.
"Baiklah Tuan Jake. Begini sebelum nya saya ingin menanyakan riwayat medis nona Flora.."
Jake terdiam sebentar . Seketika perasaan nya menjadi tambah gelisah dan khawatir.
"Istri saya sebelum ini pernah mengalami kecelakaan. Dan dia hilang ingatan. Tapi hanya saya yang hilang dalam memorinya"
Dokter lelaki bernama Dokter Agus itu menatap Jake dengan bingung dia hampir tidak percaya jika Gadis muda itu adalah istri dari seorang pewaris Xander Group yang terlihat sangat dewasa dan lebih cocok menjadi pamannya bukan suami.
"Kenapa? Anda meragukan status pernikahan kami? " tanya Jake kesal seolah paham arti kebingungan di wajah dokter itu.
Memang pernikahannya dengan Flora hanya di ketahui oleh pihak catatan sipil dan kantor agama saja beserta keluarga inti. Jake sengaja untuk merahasiakannya dulu sementara waktu karena tidak ingin jika media sosial akan menyoroti Flora yang tentunya tidak akan biasa dengan hal itu.
"Bukan.. Bukan begitu. Maafkan saya Tuan. Jadi begini....
Dokter Agus menghela napas sebentar sebelum melanjutkan perkataannya.
"Sepertinya nona.. Emm Maksud saya nyonya Flora mengalami trauma yang cukup berat untuk bisa membekas dan sulit di lupakan. Di tambah lagi kondisinya yang sebelum ini pernah mengalami benturan di kepala itu. Saya hanya khawatir jika trauma itu mempengaruhi daya ingat nya yang berangsur pulih"
Jake terdiam mendengar penjelasan dokter Agus.
"Langsung ke intinya saja. Saya tidak mengerti dengan penjelasan anda yang bertele-tele"
"Begini... Saya juga tidak yakin. Tapi sebaiknya anda diskusikan ini dengan dokter ahli saraf terbaik. Karena menurut pendapat saya akan sangat sulit bagi Nyonya Flora untuk kembali mengingat memori yang telah hilang"
Penjelasan Dokter Agus seakan menohok perasaan Jake yang selalu berharap jika suatu hari nanti Flora akan kembali mengingat nya. Setidaknya dengan ingatan yang kembali itu Jake sedikit terbantu untuk memulai hubungan nya bersama Flora sebagai suami dan istri. Tapi sekarang semua nya seperti terasa sulit.
*******************
Wanita itu berjalan dengan hati-hati sekali sambil tetap memperhatikan keadaan sekitar dengan penuh waspada. Dia membenarkan letak kacamata hitam besar yang bertengger di hidungnya.
Dia memasuki sebuah kamar rawat inap tempat keponakannya terbaring lemah dengan penjagaan seorang perawat perempuan.
"Permisi sus.. Bisa tinggalkan kami berdua" kata wanita itu dengan angkuh.
Perawat itu menatap si wanita dengan tatapan curiga.
"Kenapa kau menatap ku seperti itu?
Aku ini salah satu kerabat dari gadis ini"
Si perawat tidak menjawab tapi masih menatap wanita yang kini sudah berdiri di hadapannya.
"Kau tunggu apa lagi.. Cepat keluar" usir wanita itu mendorong perawat perempuan keluar dari ruang rawat.
Klik
Wanita itu sengaja mengunci gerendel pintu kamar itu.
Dia mendekat ke arah gadis yang tengah terbaring itu.
Mata indah itu mulai mengerjap-ngerjap sebelum terbuka sempurna.
"Ahh akhirnya kau sadar juga setan kecil" ucap wanita itu sambil melepas kacamata nya.
Suara itu terdengar sangat familiar.
Flora yang baru saja sadar terkejut mendapati dirinya di ruangan serba putih ini bersama Sarah. Seketika alarm tanda bahaya langsung memperingatkan nya jika dia harus waspada.
"Kau pasti terkejut melihat aku kan" Sarah menatap tajam ke arah Flora.
"Harusnya dari dulu ku lenyapkan saja kau. Tapi suami ku yang tolol itu selalu saja mencegahku. Terlebih lagi lelaki Fedofil yang kini jadi suami mu selalu menempatkan penjaga nya di sekitar mu tanpa sepengetahuan mu.
Hahaha.. Aku seperti orang tolol yang menunggu saat-saat untuk membunuhmu. Seperti aku membunuh Hendra dan Suci"
Flora membulatkan matanya tak percaya jika Sarah tantenya yang kejam itu mengakui kejahatannya.
"Kenapa tante .. Tega.. Hikss hikss"
"Hahahahaha"
"Keadaan yang memaksa aku melakukan nya. Ketidakadilan lah yang membentuk jiwa monster dalam diriku untuk membunuh rasa belas kasih"
Tes
Setetes air mata jatuh di wajah Sarah.
**************
SARAH POV
"Aku hanya anak panti asuhan yang di adopsi oleh pasangan suami istri kaya raya. Aku sangat senang akhirnya kehidupan menyedihkan di panti asuhan itu berakhir. Aku di bawa ke sebuah rumah bak istana. Ada banyak pelayan di sana. Ternyata pasangan suami istri yang mengadopsi ku telah memiliki seorang anak lelaki yang lebih tua dari ku. Dia sangat tampan dan aku jatuh cinta untuk pertama kalinya. Bertahun-tahun kami tinggal di rumah yang sama dan dia sangat menyayangi ku.
"Hingga kami tumbuh dewasa dan Dia memegang tampuk kepemimpinan perusahaan di usia yang masih muda. Aku saat itu menjadi sekertaris nya. Kami semakin dekat dan akrab. Hingga suatu hari Hendra bertemu dengan Suci teman ku semasa di panti asuhan dulu. Mereka saling jatuh cinta dan mematahkan hatiku.
Sebisa mungkin ku rusak hubungan mereka. Aku menghasut orang tua Hendra agar tidak merestui hubungan anak nya dengan pelayan di club malam itu. Dan berhasil.
"Hubungan itu di tentang dan Hendra di ancam akan di coret namanya dari keluarga dan tidak akan menerima warisan apapun nantinya. Tapi Hendra seakan tak peduli. Akhirnya dia membawa serta Suci pergi dari Indonesia.
Mereka memutuskan menikah dan memulai hidup yang baru di Amerika. Hendra bersama teman-teman nya membuat suatu usaha kecil-kecilan dan berhasil hingga menjadi perusahaan yang cukup besar karena memiliki koneksi kuat dengan Xander Group.
Suatu hari aku merencanakan suatu kecelakaan yang menewaskan orang tua angkat ku itu. Dengan begitu harta warisan Kesuma Group akan menjadi milik ku karena tak ada lagi pewaris mereka selain aku.
Namun usaha ku gagal total saat mengetahui jika orang tua angkat ku itu tidak pernah mencoret nama Hendra sebagai pewaris nya. Dia melimpahkan semuanya pada Hendra dan tidak menyisakan sedikit pun untuk ku. padahal Aku yang merupakan tangan kanannya semenjak minggat nya Hendra dari perusahaan . Harus nya mereka mempertimbangkan aku yang juga berhak atas warisan itu karena aku juga anak mereka.
Kerja keras dan tingkah laku baik yang aku tunjukkan pada mereka sama sekali tak bernilai hingga aku terlupakan.
Akhirnya Joseph yang merupakan kuasa hukum keluarga Kesuma memanggil Hendra dan Suci agar kembali ke tanah air untuk memegang kendali atas Kesuma Group. Perusahaan itu semakin besar dengan bergabungnya perusahaan Yang di dirikan Hendra dan teman-temannya di Amerika.
Rencana ku memiliki seluruh aset Kesuma Group gagal total karena kehadiran Hendra yang kembali memegang tampuk kepemimpinan. Aku tersisih dan tidak mendapat apapun.
Aku akhirnya menyusun rencana lain untuk menyingkirkan Hendra dan Suci dengan menyabotase kecelakaan pesawat yang akan mengantar mereka ke Dubai. Alhasil semua berhasil berkat sokongan dana tabungan Daniel yang aku kuras habis demi melancarkan aksi tersebut. Aku menyewa beberapa pembunuh bayaran untuk melakukan keinginan ku. Setelah berhasil mereka semua ku musnahkan. Aku bukan orang bodoh yang akan membiarkan jejak kejahatan ku terbongkar di masalalu.
Tapi di luar dugaan.. Pihak kepolisian berhasil mendapatkan semua bukti yang menyudutkan ku. Ini semua karena suami ku yang bodoh itu.
Arrrghhhhh
Tapi aku segera bergerak cepat dengan menyembunyikan diri di tempat yang aman. Hingga kini keberadaan ku tidak bisa terlacak oleh pihak kepolisian ataupun dari orang suruhan Tuan Jake.
Tidak seperti aku yang berhasil menyelamatkan diri, si bodoh Daniel itu malah tertangkap dan tidak sedikit pun melakukan pembelaan. Dia di tahan 5 tahun penjara meninggalkan anak dan istri muda nya yang malang itu.
Sehari setelah nya aku melihat anak ku itu telah terbaring di rumah sakit dengan luka lebam di wajah nya dan juga tembakan di tangan dan kaki nya. Dua hari dia tak sadarkan diri dengan pengawasan dari pihak kepolisian. Aku terpaksa harus menyamar sebagai perawat saat menemuinya.
Beberapa hari kemudian, Dengan menyamarkan penampilan aku harus melihat vonis hakim di pengadilan yang menjatuhi hukuman pada Joy satu tahun penjara . Aku semakin kaget karena Joy mengakui kesalahan nya .
Bahkan ada yang lebih parah dari kasus penculikan. Aku sangat shock mengetahui jika anak kesayangan ku itu hampir memperkosa Flora karena pengaruh minuman beralkohol. Tapi hal itu tidak masuk dalam materi sidang. Bisa-bisa masa tahanan Joy akan lebih lama jika kasus pelecehan di tambahkan dalam persidangan.
Rasanya sangat menyakitkan melihat kedua orang yang ku sayang harus mendekam di balik jeruji besi. Dan seperti nya aku juga akan berakhir di sana jika aku tidak pandai bersembunyi.
Semua ini tidak adil bagiku. Aku bersumpah akan membuat perhitungan yang setimpal. Jadi tunggu saja pembalasan ku.
*****************
AUTHOR POV
Wanita itu sudah mengeluarkan sebuah pisau lipat dari dalam tasnya. Dia mengarahkan pisau tersebut ke wajah gadis yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
"Apa yang tante lakukan.. "
"Aku akan membunuh mu secepat yang aku bisa" pisau itu mengarah ke arah leher gadis itu.
"Bagaimana jika aku melukai pembuluh arteri di leher mulus ini Flo.. Hahaha darah mu akan mengucur deras sampai habis. Ku pastikan kau akan segera menyusul Hendra dan Suci ke neraka.. "
Ucapan Sarah terdengar sangat menakutkan.
"Jangan tante.. Please jangan seperti ini.. " pinta Flora memelas.
"Sudah terlambat untuk memohon.. Karena aku benar-benar tidak akan mengampuni mu"
Flora hanya bisa menutup mata nya pasrah.
Ini benar-benar gila. Bagaimana mungkin ibu dan anak melakukan hal yang semenyeramkan ini padanya.
Suara gedoran dari luar terdengar nyaring mengagetkan Sarah yang akan berniat melukai Flora.
"Sial.. "maki Sarah kesal. Akan sangat berbahaya jika dia masih berada di dalam kamar ini.
"Kali ini kau akan aku biarkan lolos. Tapi bersiaplah karena aku akan kembali datang dan ku pastikan kau akan mati.. Hahahah"
Sarah segera membuka jendela kamar yang langsung menghadap taman dan keluar dari sana.
Brakkk
Pintu terbuka
Jake dan Corie sudah muncul dengan ekspresi cemas...
"Sayang kau baik-baik saja?? " ucap Jake langsung menghambur memeluk Flora dengan posesif.
Flora hanya mengangguk lemah.