"Mbak, bagaimana bisa..."
"Amelie, katakan! Apa kau tidak suka menerima hal ini?" tanya mbak Maria menyela ucapan kak Yogi barusan.
"Bu-bukan, Mbak. Tapi aku... Aku hanya terkejut, kenapa tiba-tiba mbak Maria menetapkanku sebagai karyawan tetap di sini."
"Well! Itu wajar, tapi sekali lagi selamat, Amelie. Mbak senang karena kau akan menjadi karyawan tetap disini. Dengan begitu mbak punya teman bicara sesama jenis sekarang, hihihi..."
Aku membalas senyumannya dengan raut wajah setengah meringis. Ada apa dengan mereka semua saat ini? Tidak mungkin Keysa menyebar masalah yang saat ini aku hadapi di rumah.
"Mbak, terima kasih... Amelie sangat beruntung bisa mendapatkan posisi ini dan dibantu oleh mbak Maria, dan... Kak Yogi," jawabku kemudian sembari menatap sejenak wajah kak Yogi.
"E-eeh... Soal itu... Hem, sudahlah. Tidak perlu berterima kasih, kembalilah ke ruangan mu!"