Lagi-lagi, Abian terpaku di balik pintu saat mendengar ucapan Renata. Kakinya mendadak terpaku ke tanah hingga tak bisa berjalan. Sebelah tangan yang masih memegang kunci motor ia genggam erat, terlihat buku-buku jarinya menahan emosi. Abian ingin tau apa yang sebenarnya mereka sembunyikan, kebenaran seperti apa yang mengancam Budi hingga terus di tekan oleh Renata?
Ayla yang memegang sebuah rantang berisi makanan ikut berhenti. Melihat suaminya terdiam, membuat ia bingung juga. Diam dan ikut menyimak adalah jalan ninjanya.
"Ibu, jangan kaya gini atuh, kita gak berhak atur-atur hidup Bian. Dia udah besar, biarin dia milih jalan hidupnya sendiri." Budi mulai ikut emosi. "Lagian, waktu itu kan Ibu yang maksa Abian nikah sama Ayla, padahal Abian gak mau. Tapi Ibu keukeuh maksa Abian nikah, tempo hasil na teh kumaha iyeu?! Jangan salahin Bian kalo sekarang dia teh beneran cinta sama Ayla!" sambung Budi lagi yang kental akan logat Sunda.