"Mas akan melepasmu, El." Aku terdiam.
Tolong beritahu Habib untuk tidak menerima gugatan cerai dariku. Karena sekarang, aku sudah benar-benar mencintainya dan tidak akan melepaskan dia. Terserah bagaimana nasib Umar dan Farida nanti, yang jelas aku harus menyelamatkan rumah tanggaku dulu sebelum rumah tangga orang lain.
Bibir ini bergetar menunggu ucapan Habib selanjutnya. Tapi nampaknya dia sudah tidak sanggup berkata-kata lagi. Tangannya yang tadi mengelus pipiku juga sudah di tarik paksa olehnya.
"Mas? Jangan bilang kamu akan menceraikanku," ucapku memelas.
Habib tersenyum lalu mengusap air matanya dengan kasar. "Tidak apa-apa. Mas akan mengabulkan keinginanmu, lagi pula usaha Mas selama ini tidak membuahkan hasil. Kamu tetap tidak bisa mencintai Mas, 'kan?"
Aku menggeleng kuat. "Tidak, Mas! Jangan ceraikan aku ... aku tidak mau!"
"Tapi itu yang kamu mau, 'kan? Agar kamu bisa kembali bersama Umar."