Chereads / Sepenggal kisah / Chapter 6 - Titik Merah

Chapter 6 - Titik Merah

Nalon mengangkat tubuh istrinya itu secara bridal style dengan meletakkan tubuh istrinya itu di atas ranjang empuknya itu membuat Silla gugup.

Nalon tahu kalau Silla belum pernah melakukan hal itu Dia juga sedikit ragu Silla memang belum mencintai Nalon tapi sejauh itu rasanya tapi Nalon dengannya adalah suami istri.

Dan istri yang baik memberikan hak atas dirinya mungkin ini adalah saatnya baginya untuk menyatu dengan suaminya itu

Nalon mengerti ini pertama kali untuk wanita itu Silla seperti amatiran sehingga membuat Nalon tersenyum padanya dia melumat lagi bibir mungil itu lalu merapikan rambut Silla dan menatapnya Nalon juga mencium kening wanita itu dengan penuh kelembutan Nalon tersenyum dan seakan mengisyaratkan agar silla menyetujui keinginannya dengan sengal napas SillaTertatih dan menangis.

"Mengapa kamu menangis jika kamu tidak ingin aku tidak akan pernah memaksakannya"ucap Nalon bangkit dari tubuh Silla.

Silla menahan dengan menggenggam tangan suaminya itu.Silla tersenyum pasrah dia merelakan kesuciannya untuk suaminya itu

"Kamu yakin Mas kita bisa? kamu yakin bisa melakukannya tanpa cinta mas"

Nalon tersenyum dingin dan mencium kening istrinya itu.

"Kita akan sama-sama belajar Silla demi buah hati kita ini"Ucap Pelan Nalon mencium perut Silla yang masih rata.

Nalon menyentuh rambut panjang Silla dengan sayang ia mendaratkan ciumannya tepat dikening istrinya itu.

Kecupan mesrah ia perbuat pada istrinya itu yang ia tahu begitu lugunya istrinya itu.Membuat Nalon menjadi guru yang jitu agar istrinya itu dapat mengimbangani setiap serangannya itu.

Nalon begitu sulit untuk menyatu dengan istrinya itu memang Silla adalah wanita yang masih Suci belum tersentuh.Hingga berapa hentakan Nalon perbuat hingga jeritan kecil keluar dari bibirnya mungil istrinya itu.

Hingga ritmenya beraturan sedemikian mungkin Silla telah mampu mengimbangi serangan Nalon.

Mereka sama-sama memuncak bersama hingga Nalon terkulai lemah yang menimpa tubuh istrinya itu yang ia senggah dengan kedua tangannya agar tidak membebani tubuh istrinya itu dia juga tahu ada mahkluk yang bersemayan di rahim istrinya itu.

Pagi itu Mereka malas untuk bangun Lengan Nalon masih betah menjadi penyanggah kepala Silla.

Tapi Sayang Silla terbangun karena morning sicknessnya Silla berlari kedalam kamar mandi sehingga menggetarkan mata Nalon yang ingin terbuka juga dia tidak mendapati wanita yang baru resmi jadi bagian hidupnya itu .

Nalon mengawasi ada jejak darah Nalon merasa bingung dan gusar dan berpikir apakah Silla mengalami flekatau pendarahan?

Nalon gusar dan menyusul istrinya itu ketoilet dia memijat punggung serta pundak istrinya itu.

Dia memapah Tubuh istrinya itu kearah sofa yang ada dikamar tersebut.

Nalon khawatir karena ada jejak noda darah diseprei ranjang mereka.

"Kamu sakit? perut kamu kontraksi tidak?"Tanya Nalon khawatir pada istrinya itu.

"Tidak.Aku tidak apa-apa dan aku merasa baik"

"Pagi ini kita ke Dokter"Ucap Nalon tegas dia langsung membersihkan tubuhnya dan bergegas mengajak Silla menuju rumah sakit.

Disana Nalon menceritakan pada Dokter yang menangani istrinya itu.

"Pak,Bapak jangan khawatir noda darah itu adalah selaput darah istri bapak yang sudah robek dan menandakan kalau Ibu Silla ini masih suci walau ia telah mengandung anak Bapak karena proses inseminasi itu dengan suntikan Pak."Jelas Dokter memberikan gel dialat rekam medis USGnya.

Dokter juga menerangkan bahwa anak yang dikandung oleh Silla itu sangat Sehat usia kandungan Silla sudah Tujuh minggu.

Nalon senang menggenggam tangan mungil milik istrinya itu.Dia juga mencium punggung tangan istrinya itu.

Mereka pulang tapi sebelum pulang Silla ingin mampir ke rumah orang tuanya mungkin Silla merindukan kedua orang tuanya. Hari itu Nalon tidak bekerja dia khusus menjaga dan menemani istrinya itu di rumah kedua orang tua Silla mereka disambut hangat serta makan siang bersama setelah itu Mereka pun pulang ke rumah.

Nalon senang karena mendapatkan istri yang cantik lembut dan bisa melengkapi kehidupannya sekarang dia juga senang akan kesucian wanita yang menjadi pendampingnya itu karena dia tidak mendapati hal seperti itu pada Asti dulu walau dia masih sulit untuk mencintai istrinya sekarang itu.

Sebagai suami siaga Dia memberikan yang terbaik untuk istrinya dan calon buah hatinya itu dia sangat memanjakan Silla walau ia belum sepenuhnya merelakan hatinya untuk Silla tapi tidak dengan Silla semudah itu dia jatuh cinta pada laki-laki yang menjadi pendampingnya itu.

Silla sebelumnya tidak pernah jatuh cinta bahkan dia tidak pernah pacaran walau Ia di di kampusbsnyak laki-laki yang menginginkannya dan menjadi kekasihnya.

Bahkan ada seseorang yang mengaguminya dengan sangat Tapi semua itu Silla tolak dengan ramah karena dia tidak mau menyakiti hati dan perasaan orang lain terhadapnya.

Sekarang Silla telah menjadi seorang istri dan dia telah jatuh cinta pada suaminya itu terlihat Silla sedang duduk di sofa belakang dia memandangi taman bunga yang bertebaran di taman yang ada di belakang kediaman Nalon itu

Nalon menghampirinya dengan membawa segelas susu hangat untuk istrinya itu dan memastikan untuk Silla meminumnya

Karena Nalon tahu kondisi Silla yang begitu sulit untuk memasukkan sesuatu apapun ke dalam mulutnya dengan rayuan maut Nalon bisa membujuknya Silla pun akhirnya mau meminum susu yang yang dibawakan oleh suaminya itu.

Silla menyenderkan kepalanya di dada bidang milik suaminya itu.Sesekali Nalin mencium pucuk rambut istrinya itu dengan penyatuan semalam Silla sudah menganggap Nalin adalah belahan jiwanya.

Tampak Silla tertidur memang semenjak kehamilannya dia mengalami sering mengantuk.

Nalon merasa konyol akibat ulah istrinya itu tak ada keraguan bagi dirinya untuk menggendong tubuh sintal itu ke dalam kamar mereka.

Silla terbangun saat Nalon membenahkan bantal yang ia sanggahkan dikepala Silla.

"Mas,kamu baik sekali seharusnya tadi Mas banguni aku saja Mas"

"Tidak.Aku tidak masalah karena aku senang melakukannya"Ucap Nalon meletakkan tubuhnya disamping Silla

Nalon mengenggam tangan Silla dia juga menalurikan genggamannya itu tetap dibibir sensualnya dia mengecupnya.

"Kamu ingin sesuatu bilang sama aku jangan pernah ragu karena aku ini suamimu"

"Iya.Aku akan bilang jika aku inginkannya Mas"Ucap Silla lembut.

Nalon merapikan rambut Silla yang menutupi wajah cantiknya itu.Nalon mencium kening istrinya itu dengan sayang.

Sikka memeluk suaminya itu erat Silla merasa kalau ia telah jatuh cinta terhadap suaminya itu.

"Aku lapar.Kita makan yuk!" Ajak Nalon terhadap istrinya itu.

Silla pun mau diajak makan karena dia tidak mau mengecewakan suaminya itu.

Mereka pun makan dengan khusuk Silla hanya membuaka mukutnya karena Nalon yang menyuapinya.

Nalon sangat memanjakan Istrinya itu walau ia masih ragu akan cintanya terhadap istrinya itu.

***

Suasana saat itu kantor sangat Sibuk mungkin Nalon akan lembur tapi dia sangat khawatir pada Silla yang masih sulit untuk tinggal sendiri walau ada pembantu yang menemaninya dirumah.

Bersambung.....