***
Dirumah Silla hanya memilih untuk diam walau Nalon selalu mengajaknya berbicara.Sebernanya Silla masih ragu akan Nalon tapi bagaimana pun Silla berharap masih ada kesempatan untuk memperbaiki itu semua.
Silla hanya mencintai Nalon karena Silla hanya terlalu naif yang ingin bersama dengan Nalon.Namun Nalon masih mencintai mantan istrinya Asti.
Terlihat Silla duduk dibangku halaman taman kecil yang ada dibelakan rumah mereka,Nalon mendekatinya dan mencium pucuk rambut Silla dan memeluknya.
"Mas,apakah kau mencintaiku?"lirih Silla.
"Kenapa kamu selalu tanya itu padaku Sill,beri aku kesempatan untuk mempertahankan kamu,demi kita terlebih anak kita kelak"ujar Nalon menyentuh perut Silla dan menciumnya.
Silla menyentuh rambut Nalon,Nalon bangkit dan mendaratkan ciumannya kebibir tipis Silla.mereka berpagutan mesrah memang seharusnya seperti itu bukan?.
Tak terasa kandungan Silla tinggal menunggu kelahiran anaknya.Silla lebih sering mengunjungi rumah sakit.
Tapi lagi-lagi Nalon bertemu dengan Asti.Disana mereka seperti biasanya mesrah seperti tidak memperdulikan Silla.Suatu hari Silla bertemu sahabatnya dikedai Resto Caffe Vitoloc disana mereka bercanda gurau tak sengaja Seperti kebetulan Nalon juga ada disana bersama Asti,mereka berpas-pasan Silla memilih untuk bungkan seribu bahasa,Nalon gugup dan mencairkan suasana memeluk Silla.
Silla tahu kalau ini akan terjadi lagi,
"Mas,kamu memelukku tapi menikamku dari belakang!!"ucap Silla sesak dan melepaskan pelukannya.
Teman-teman Silla hanya diam tak berdaya melihat Kesedihan Silla.
Tiba-tiba kontraksi hebat perut Silla sangat keram,mereka panik dan langsung membawa Silla menuju rumah sakit,tapi anehnya Asti tetap ikut bersamanya.
Dirumah sakit Silla ditangani langsung,jeritan Silla menahan kontraksi membuat Nalon sangat terpukul.
Nalon berusaha menenangkan Silla.Tapi Silla menepis dan mengusirnya mentah-mentah.tapi Nalon tetap mendampingi Silla.
"pergi kamu!,"bentak Silla suaranya parau.
"Aku minta maaf Sil,kamu harus kuat demi anak kita",ucap Nalon sedih.
Silla menanti setiap bukaan kelahiran.Silla berteriak memanggil Nalon yang ada diluar ruangan.Suster yang mendekatinya langsung memanggil Nalon agar masuk kedalam ruangan bersalin.
Nalon masuk dan memeluk Silla dan memberinya semangat.
"kamu jahat!!"teriak Silla.
"kamu harus kuat Sill,aku minta maaf."Lirih Nalon seakan hancur melihat keadaan Silla yang akan melahirkan anaknya.
Tiba-tiba Silla merasa kalau anaknya akan lahir,Nalon disamping Silla memberi semangat tiap proses membuat Nalon terharu dan menangis bahagia.
Melihat anaknya telah lahir."selamat pak anak kalian laki-laki tampan sama kayak Bapak"ucap dokter yang menangani Silla.
Silla pinsan dia mengalami pendarahan membuat Nalon sangat merasa hancur.Silla langsung mendapatkan perawatan.
Di ICU Nalon tertatih akan keadaan Silla Kedua orang tua mereka telah sampai,teman-teman Silla juga merasa terpukul melihat keadaan Silla.Nalon juga menyuruh Asti untuk pulang.
Silla mengalami kritis Nalon sangat takut akan kehilangan Silla wanita yang mencintainya itu dengan tulus.
Sudah dua hari Silla tidak sadarkan diri.Nalon hancur dan menolog dalam hatinya kalau ini karena dosanya yang menduakan istrinya.
Seminggu kemudian ada perkembangan mengenai Silla.
"Mas,"ucap Silla lesuh.
Nalon terkejut dan memanggil Dokter untuk melihat keadaan Silla yang sudah sadarkan.
"Sill,terimakasih kamu sudah memberikan anak laki-laki yang tampan dia mirip denganku Sil."ucap Nalon mencium kening Silla.
"Ceraiikan aku!"ucap Silla pelan.
Nalon terkejut dengan ucapan Silla barusan.
"Sill,kamu gak boleh ngomong kayak gitu Sill,kita baru punya anak Sill,"ucap Nalon datar.
"Aku tidak mau sakit hati lagi Mas"ucap Silla pelan.
"Kenapa harus cerai,kita masih bisa baik-baik kok Sill,ujar Nalon Silla menjauhkan penglihatannya.
Aku keluar dulu,agar kamu lebih tenang"ucap Nalon seraya pergi meminggalkan Silla yang sudah pindah dikamar rawat.
Keesokan harinya Nalon memilih tidak bekerja,dia pagi-pagi benar sudah ada didekat Silla,perawat datang mengantarkan anak mereka untuk disusui,Silla menepis dan menjauhkan pandangannya "suster beri dia susu formula saja,dia harus terbiasa tanpa saya suster karena dia hanya akan tinggal bersama ayahnya kelak."ucap Silla datar.
"Ada apa denganmu Sill? jangan terlalu egois kamu ini anak kamu Sil.Dia darah daging kamu,gak seharusnya kamu ikut menyiksanya karena kesalahan aku,"ketus Nalon,tak percaya melihat perubahan Silla.
"Sudah Bu,kalau Ibu belum mau menyusui anaknya tidak apa-apa bu"ujar suster seraya membawa anaknya keluar
"Bukan ini mau kamu Nalon,kamu bisa hidup bahagia bersama Asti mantan istri dan selingkuhan kamu?"ucap Silla letus.
Terlihat Nalon menunduk,memang ini semua salahnya.
"Sill,kita tidak akan berpisah kamu harus tahu itu...!"ucap Nalon seraya keluar.
Dikantin rumah sakit Asti mendatangi Nalon,disana mereka bicara serius akankah mereka berpisah.
" Lon,aku tahu ini salah, tapi aku benar-benar mencintai kamu Nalon,aku ingin kita bisa sama-sama seperti dulu lagi,dan aku juga mau menjaga dan merawat anak kamu kita akan menjadi keluarga yang lengkap Nalon"ucap Asti menggenggam tangan Nalon.
Mama Nalon melihatnnya langsung melabrak mereka,entah caci maki apa yang membuat Asti miris dan menangis terseduh-seduh.Memang mama Nalon sudah gerah akan mereka.Dikoridor rumah sakit Nalon dimarahi oleh mamanya.
"Berubah lah nak,kamu sudah menjadi laki-laki sempurna nak karena Silla"ucap mamanya menggandeng tangan Nalon keruang Silla dirawat,terlihat Silla menyusui anaknya dengan baik,Silla menyesal dan memanggil suster setelah Nalon pergi tadi.
"Ehhk,cucu mama....selamat ya nak"ucap mama mencium kening Silla,Silla tersenyum
"kalo lihat anak kalian seperti Nalon dulu"ucap mama mengelus rambut anak Silla dan Nalon.
Tiga hari berlalu mereka pun diperbolehkan untuk pulang,tapi Silla menolak untuk pulang bersama Nalon dan keluarganya.
Dia mengungkapkan keluh kesahnya kepada kedua belah pihak keluarganya,tapi kedua orang tua mereka memberi solusi agar Silla dan Nalon tetap harus bersama.
Dirumah Silla disambut dengan pesta kecil Sill,ini semua Nalon yang membuat sepertinya dia mulai menata hatinya untuk Silla dan anaknya saja,pemberian nama pun selesai"judeo prayoga"ucap papa Nalon.
Seiring waktu anak mereka sudah dua bulan.
Nalon lebih baik,Silla merasa keluarga yang bahagia tanpa Asti mantan istri Nalon.
"Sill,aku pergi kerja dulu ya"ucap Nalon mencium kening Silla,Silla tersenyum yang menggendong baby Judeo.
Silla pergi mengajak anaknya untuk pergi imunisasi,terlihat dari kejauhan Asti terlihat oleh Silla,Silla memilih untuk menghindar,melihat Silla sedikit berlari menghampiri Silla.
"Sill,tunggu kita harus bicara."ucap Asti meraih tangan Silla.Dikantin rumah sakit mereka duduk dan bicara serius
"Sill,tinggal suamimu untuk ku....!"ucap Asti tegas.
Silla terkejut dan panik tidak menyangka sebagai wanita Asti terlalu naif mempertahankan yang bukan miliknya.
"Gila,kamu bener-bener gila,bukannya kamu yang dulu meninggal Nalon Asti ijinkan kami bahagia Asti..."ucap Silla ketus dengan nanar mata narahnya pada Asti.
"Aku sudah berusaha untuk meninggalkan Nalon tapi aku tidak bisa Sill,aku sangat mencintainya...!"LirihAsti memohon.
"Bagaimana dengan aku Asti,Anak kami ini kamu sudah gila,mungkin kamu sudah sakit,Aku benar-benar takut kalau aku akan memberikan orang yang aku cintai kepada kamu!!",ucap Silla melangkah pergi meninggalkan Asti.
Silla pergi kekantor Nalon,Silla menceritakan semua ke Nalon pertemuannya dengan Asti dirumah sakit tadi.
"Kamu gak usah masukin hati Sil,ucapan Asti tadi...!"Nalon menenangkan Silla yang takut.
"Masalahnya aku hampir lupa menghitung berapa kali dia mencoba mengambil kamu dari aku Mas,"Lirih Silla yang takut akan ucapan Asti kepadanya.
"Aku mencintai kamu Sill" ucap Nalon seraya mengecup bibir Silla penuh dengan semangat.
"Aku sangat mencintai kamu Mas melebihi napas aku!"ucap Silla matanya berkaca-kaca seakan ingin menangis.
Bersambung.....