Chereads / Sepenggal kisah / Chapter 9 - Resah

Chapter 9 - Resah

***

"Tuhan,kau harus bantu aku ",ucap Silla dalam doanya hari ini dia berada digereja terlihat Silla sangat khusuk berdoa Silla memang orang yang taat beribadah dan tak pernah absen untuk pergi ke gereja.

Hari itu cukup cerah membuat Silla berpikir bahwa hari ini dia akan menemui sahabatnya Naya dan Mira dicafe

"ehk,,,ibu bumil.....!",seru Naya yang berjalan bersama Mira menghampiri meja cafe dan duduk.

"Ada apa loh ngajak ketemuan?"tanya Mira antusias.

"Ehk,,,,,tunggu dulu sepertinya ada yang beda sama kamu Sil,kok baru lima bulan menikah kok perut kamu udah sebesar ini sih Sill,"ucap Mira sembari mengelus perut Silla.

Silla menceritakan semua pada sahabatnya itu bahwa dia menikah hanya karena dia mengandung anak Nalon.

"Aku juga udah curiga saat aku datang ke Pesta pernikahan kamu itu Sil,kamu kan sempat ngomong kalau kamu mau daftar jadi Biarawati lagipula....,kamu kan ga pernah pacaran,padahal cowok-cowok dikampus banyak ngarep jadi pacar kamu"ucap Naya panjang lebar dan prihatin dengan kondisi Silla sahabatnya.

"Tapi,kamu baik-baik aja kan Sill?",tanya Mira khawatir.

Silla menggelengkan kepalanya dan menangis kedua sahabatnya pun ikut bersedih melihat Silla sangat frustasi.

"Masalahnya apa Sill,cerita sama kita mungkin kita bisa bantu kamu"ucap Mira menghapus-hapus pundak Silla.

"Masalah aku mencintai Nalon ...!"isak tangis Silla pecah.

"Ya,wajar dong kamu mencintainya kan dia suami kamu,"ucap Mira datar.

"Gak semudah itu Mir,Nalon masih mencintai Asti mantan istrinya"jelas Silla pilu seraya menyeka air matanya.

"haha!!,,,,kebangetan tuh cowok sudah mantan juga masih dikejar ada wanita yang cantik dan baik disia-siakan",ketus Naya emosi melihat keadaan sahabatnya Silla.

"jadi,mau kamu gimana Sill skarang?!"ucap Mira seraya bertanya pada Silla yang sudah agak tenang karena dia sudah memberitahu keluh kesahnya pada sahabatnya Silla pun pulang karena sudah hampir larut malam.

Silla pulang sendiri karena Mira dan Naya juga membawa kendaraan masing-masing.

Dirumah Nalon yang sedari tadi menunggu Silla tak kunjung pulang dia mencoba menghubungi Silla tapi ponselnya tidak aktif,Silla lupa mengaktifkan ponselnya lagi saat pulang gereja tadi dan langsung bertemu sama sahabatnya.

Ada perasaan khawatir dihatinya karena kandungan Silla sering keram dan kontraksi Nalon melirik jam dinding sudah jam satu malam dia cemas menunggu datangnya Silla tiba dirumah Silla terkejut melihat Nalon tengah duduk disofa ruang tamu namun Silla cuek dan mengayunkan langkah kakinya.

Melihat tingkah Silla, Nalon geram dan berdiri menarik tangan Silla

"Dari mana aja kamu,,,,? udah malam begini kamu baru pulang inget kamu tuh lagi hamil Sill"

"Oh,jadi karena aku hamil kayak gini, jadi aku gak boleh keluar,apa urusan kamu,,bukan kamu sendiri yang bilang aku ga boleh ikut campur urusan kamu,jangan egois Mas....,"ucap Silla dengan lentang.

Sudah habis kesabarannya Silla pada Nalon apa lagi dia sudah bilang pada sahabatnya tadi bahwa Nalon tidak mencintainya dan ingin kembali dengan mantan istrinya Asti.

"Sill,kita ini masih suami istri dan kamu itu masih tanggung jawab aku Sill"

"Iya,,,,,,sampai,anak ini lahirkan,gak usah sampai anak ini lahir Mas,aku udah capek terus bersandiwara kalau kita ini baik-baik aja Mas,aku nyerah sama keadaan ini yang membuat aku jadi bagian hidup kamu,dan aku merasakan sakit yang amat sakit melihat kamu lebih memilih Asti mantan istri kamu,aku memang bodoh bisa jatuh cinta sama orang yang tak mencintai aku sedikit pun!! "lirih silla yang meratapi nasibnya Nalon tertegun mendengar ucapan Silla.

"Kenapa kamu diam,,,Mas."ucap Silla yang masih menangis.

"Mas, aku udah capek dengan ini semua....lebih baik kita berpisah saja,"ucap Silla seraya meninggalkan Nalon termenung mendengar ucapan Silla.

Dikamar Silla hendak memasukkan baju-bajunya kedalam koper tangisnya tidak mau berhenti ada sesak didadanya.

Melihat Silla tengah membereskan bajunya Nalon mencoba untuk menahannya ada sesal dihati Nalon kalau dia berpisah dengan Silla berarti dia harus rela kehilangan calon anaknya.

"Sill,Ak.....,Aku minta maaf,bukan maksud aku menyakitimu Sill",ucap Nalon seraya mengambil koper dari tangan Silla.

"Udah deh Mas,gak usah cegah aku lagi,,,ini ga adil untuk ku Mas kita sama-sama berdosa dan aku takut,dulu kita memang menikah karena anak ini tapi apa aku salah jika aku mencintai kamu Mas",isak tangis Silla pecah terseduh-seduh.

"Sill,jangan pergi kita bisa cari jalan yang terbaik Sil"

"inilah yang terbaik Mas biar aku yang mengalah aku tidak mau jadi jurang pemisah antara kamu dengan kenangan manismu bersama Asti"Lirih Silla.

"tung,tunggu Sil...."ucap Nalon mencoba menghentikan langkah Silla.

"Aku...Aku mau tanya sama kamu apa kah kamu mencintaiku,atau adakah sedikit dihati kamu ada aku....!"ucap Silla menghentikan langkahnya dan menoleh Nalon diam dan menunduk.

"Sudah. Aku udah tahu jawabannya"ucap Silla menyeka air matanya dan pergi meninggalkan Nalon.

Nalon terdiam ada sesal dihatinya tapi dengan angkuh dia merelakan kepergian Silla.

Silla tidak tahu harus pergi kemana Silla bingung kalau dia pergi kerumah orangtuanya akan ada masalah dengan Nalon nantinya.

Silla memutuskan pergi kerumah sahabatnya Naya.Dengan terseduh-seduh dia menceritakan semua kesahabatnya.

Silla tahu dia pergi kerumah Naya yang tepat karena Naya tinggal sendiri dirumahnya.

"Sill,loh tenang aja loh bisa tinggal disini sampai kamu tenang bahkan sampai kamu resmi meninggal Nalon nantinya karena ini sudah tidak adil jika kamu mempertahankan Nalon dan berharap Nalon akan mencintai eloh seutuhnya."ujar Naya yang ikut sedih melihat sahabatnya.

Sudah tiga hari Silla tinggal dirumah Naya tapi belum ada telepon atau WhatsApp dari Nalon.

Pikir Silla mungkin ini lebih baik kalau mereka harus berpisah dan tak ada lagi hati yang tersakiti.

"gimana kandungan kamu?Kamu harus tetap tenang walau kamu banyak masalah yang kamu hadapi Sill,"ujar Naya memberi dukungan pada sahabatnya.

Dilain sisi ada Nalon yang dirundung cemas dan was-was karena hubungan hubungan dengan Silla sekarang Nalon tahu ini memang salahnya yang tak tahu memilih antara Silla dan juga Asti yang selalu ada dihatinya.Terlihat Nalon nengotak-atik ponselnya,dia menekan nomor yang tersimpang diponselnya ternyata dia ingin menghubungi Silla istrinya.

Nalon lagi-lagi gagal karena Silla tidak mengangkat ponselnya.

"Sill,kamu dimana angkat teleponku....",ketikan Nalon dan mengirimnya.

Silla hanya membacanya dan melempar ponselnya diatas tempat tidurnya.Masih terasa sakit dihatinya Silla tahu Nalon hanya ingin anaknya bukan dirinya,tetes air matanya mewakili perasaannya saat itu.

"Sill,kita keluar yuk,kita cari makan yang pasti biar hati kamu agak tenang deh Sill,"ujar Naya Silla mengiyakan ajakan Naya mereka bercanda seperti dulu saat mereka kuliah dulu.

Di mall mereka makan terhenyak Silla menatap sesuatu ada tanya dihatinya terlihat Nalon ada disana tapi Nalon tidak melihat keberadaan Silla dan Naya.

"kenapa Sill,kenapa berhenti makannya?"ujar Naya yang menangkap mata Silla dan mengikuti arah mata Silla."udah dech Sill,loh harus move on,dia bukan jodoh loh...."

"tapi kami ada ikatan Nay....!!!",ucap Silla pelan memegang perutnya.

Naya berdiri dan melangkahkan kakinya kearah Nalon yang tidak melihat mereka.Nalon terkejut saat Naya menghampirinya.

"kanapa,,,kamu terkejut,gak ada sedikit pun dihati kamu untuk mencari istri kamu Nalon...?!."ketus Naya.

Melihat Naya, Silla juga mwnghampiri mereka.

"udah dong Naya ini urusanku dengannya...!"ucap Silla menarik tangan Naya untuk menghindari Nalon tapi Nalon meraih tangan Silla.

"kita harus bicara Sill,aku mohon...!"Lirih Nalon terlihat dirawut wajahnya menyesal lagi-lagi Silla memaafkan Nalon.Naya menarik tangan Silla menjauhi NalonĀ 

"Ada apa denganmu Sill,jelas-jelas dia selingkuh didepan kamu sendiri masih saja semudah itu memaafkannya Sill,"ujar Naya gerah melihat keadaan Silla yang tidak bisa teguh pada pendiriannya.

"Aku yakin Naya akan hal ini. Aku akan menunggu sampai hari itu tiba Naya....",ucap Silla.

Naya dengan gerah akan pemikiran sahabatnya dia pun pulang meninggalkan Silla yang memilih untuk pergi bersama Nalon...

Bersambung....