Chereads / Sepenggal kisah / Chapter 1 - Terkuak

Sepenggal kisah

Ms_Dernita
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 34k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Terkuak

Terkuaklah semuanya

Tidak terasa sudah Lima Tahun usia pernikahan Nalon dan Asti tapi mereka belum dikaruniai anak tapi itu tidak membuat mereka kekurangan namun Nalon tidak tahu bahwa Asti berselingkuh dengan sahabatnya Rangga.

Asti selalu pintar memainkan waktu saat bersama Nalon dan Rangga entah apa yang membuat Asti selingkuh dengan Rangga. 

Padahal apa yang tidak diperbuat oleh Nalon terhadapnya,bahkan ia rela meninggalkan keluarganya demi Asti.

Hari itu Nalon cepat pulang dari biasanya Nalon tidak sabar melajukan mobilnya pulang untuk menemui istri tercintanya

Dia parkirkan mobil di pelataran halaman rumahnya.Dia menelusuri setiap ruang rumahnya.Entah suara apa yang membuat Nalon berhenti,betapa terkejutnya Nalon melihat pemandangan yang tak lazim.

Dia melihat dua insan yang sedang dimabuk kepayang itu sangat menikmati sehingga mereka tidak tahu akan kehadiran Nalon disana.Dengan geram Nalon menghempaskan daun pintu kamar tempat dua insan itu berlabu.

Asti dan Rangga seakan tersentak kaget dan langsung memakai baju yang berserakan dilantai kamar tersebut.

Baku hantam pun terjadi "elo anggap apa gue Ga,ini istri gue ga"Ucap Nalon memukuli Rangga.

"Ga ini semua salah loh!!...Asti ingin anak Lon.Sementara elo itu ga mampu!!!"Tangkas Rangga.

"Ga.sudah dong ga sekarang kamu pulang"Isak tangis Asti memisahkan mereka.

"Untuk apa pernikah ini kita lanjutin lagi dan lo ga bukan temen gue lagi"Teriak Nalon sambil menunjuk Rangga.Dan Nalon pergi keluar Rumahnya dia menggas mobil dengan kecepatan penuh.

Sudah Sudah dua minggu berlalu Rangga bebas berjalan bersama Asti walau dia tahu Asti masih istri sahnya Nalon.

Sementara Nalon hidupnya hampah tanpa canda tawa Asti lagi.Dia bekerja seperti biasa dan Nalon sudah mantab untuk berpisah dengan Asti dalam benaknya tidak mungkin lagi diteruskan karena ini menyangkut harga diri sebagai laki-laki.

Disidang pertama Asti tampak mesrah menggandeng selingkuhannya sedangkan Nalon hanya sendiri tidak ada yang menemaninya.Minggu keminggu mereka telah resmi berpisah

"Ini sudah saatnya aku bangkit dari keterpurukan." Ucap Nalon optimis.

Nalon sekarang ingin memeriksakan kesehatannya dia yakin bahwa dia laki-laki yang berguna.

"Pak ini hasil lebnya pak Sebenarnya bapak ini bisa sembuh kok pak asal bapak mau hidup sehat tidak merokok dan jangan sering begadang pak"Ucap dokter yang menanganinya.

."T..terima...kasih dok "Ucap Nalon bahagia mendengar ucapan dokter barusan.

Nalon mengayunkan langkah kaki nya menuju mobil diparkiran.

"Aku akan buktikan sama kamu Asti bahwa aku laki-laki sehat"Batin Nalon.

Satu bulan kemudian Nalon kembali kerumah sakit untuk memeriksakan kesehatannya lagi.

Disisi lain Asti dan Rangga masih seperti biasa.

"Sill,jadi loh daftar jadi biarawati?"tanya salah seorang temannya.

"Jadi dong,aku akan setia pada pendirianku Naya"Ucap Silla lembut pada temannya.

"Berarti kamu ga boleh nikah dong Sill,sementara gue mau nikah dan punya anak yang manis dan lucu-lucu"Ucap Naya mantab.

."Iya Sil,aku aja pengen nikah tapi cowoknya aja yang ga ada"kekeh Mira.

"Ya , Gimana ini udah perjalananku mungkin"Ucap Silla.

"Sil,kamu tuh cantik,pinter thebest deh dari kita-kita"Ucap Naya.

"Gaklah, kita semua cantik dan pinter kok cuma tujuan kita lain aja"Ucap Silla.

Dirumah sakit Silla mengitu tes karena masuk kebiarawati itu harus bener-bener suci,pemeriksaan pun berlangsung selama Dua jaman.

Silla pun pulang kerumahnya (dirumah sakit Sila tidak tau apa yang dilakukan Dua Dokter koas yang menanganinya karena dokternya tidak masuk).

"Pak Nalon ini semple sperma bapak yang kemaren saya minta sudah dites dilab bapak sudah dinyatakan sehat pak"Ucap Dokter sambil menjabat tangan Nalon.

"Te_terimakasih banyak dok"Ucap Nalon sumringah mendengar ucapan Dokter tsb.

Sudah tiga minggu perasaan Silla tidak menentu dia pusing sepertinya kurang enak badan dia disuruh romo pembimbingnya pulang untuk istirahat.

"Anak ibu kok pulang gimana,kamu masih yakin untuk ikut tes itu nak"?Tanya Ibu Silla sambil duduk disamping Silla.

"Ya ...masih dong bu ini aku baru pulang dari sana,aku agak pusing tadi bu"Ucap Silla manja pada ibunya.

Sebenarnya keluarga Silla tidak menyetujui keinginan Silla karena Silla anak perempuan satu-satunya.

Silla tiga bersaudara Silla anak kedua,namun demi anak mereka mengiyakan keinginan Silla.

Tiba-tiba Silla mual dan muntah dan berlari kewastafel dekat kamar mandinya _"kenapa kamu Sill"Ucap Ibu Silla panik

"Gak tau de bu"Ucap Silla lemes.

"Ya sudah. Sebaiknya kita kerumah sakit Ibu takut kamu kenapa -napa"Ucap Ibu Silla pun pergi kerumah sakit bersama Ibunya.

Dirumah sakit betapa terkejut nya mereka berdua

"Selamat ya Bu,anak Ibu Tengah HAMIL"Ucap Dokter yang menangani Silla.

Betapa hancurnya Ibu mendengarnya begitu pula dengan Silla

"Gak mungkin dok saya belum menikah dok dan saya tidak pernah melakukan yang membuat saya mengandung Dok "Tangis Silla. pecah

"Sill, Ibu kecewa sama kamu"Isak Ibu tidak menyangka kalau putri satu-satunya akan mencoreng nama baik keluarganya.

"Ibu.Aku juga ga tahu bu demi apa pun bu saya tidak pernah melakukan yang dilarang Ayah sama Ibu jangankan hal ini pacar aku aja ga ada bu"Tangis isak Silla.

Mereka pun meninggalkan rumah sakit tsb.Dirumah Silla benar- benar disidang"Ayo nak jujur sama Ayah,Ayah akan cari laki-laki yang ga bertanggung jawab itu"Lirih Ayah berkaca -kaca.

"Ayah maafin Silla Ayah Silla tidak tau anak siapa ini Ayah"Ucap Silla bersujud dikaki Ayahnya.

"Ayah terakhir aku ikut tes dirumah sakit mungkin disana ada Jawabannya"Yakin Silla pada ayahnya.

Silla pun membawa mobil ayahnya menuju rumah sakit Silla berlari menelusuri lorong-lorong rumah sakit tiba-tiba.

"Auuw.....!"Silla memegang lengannya.

"Sory,aku ga sengaja"Ucap laki -laki acuh tak acuh.

"Gak...apa aku yang salah ga lihat kamu"Ucap Silla dan berlalu pergi meninggalkan laki-laki itu menuju Ruangan tempat ia diperiksa tiga minggu yang lalu.

"Dok tiga minggu yang lalu saya kesini untuk mengikuti tes dok"ucap silla.

"Terus kenapa mbak"?tanya dokter itu.

" Dok, SS.....Saya ...sekarang lagi....?"

"Dok,ini laporannya Dok"Ucap Dokter koas

"Dok.dokter ini yang menangani saya dok klo ga salah mereka berdua Dok"Ucap Silla terbata-bata Tapi yakin

Dokter koas itu pun terkejut.

"Humm.... Mbak maafin saya mbak saya bukan bermaksud buat mbak jadi ."Ucap Dokter itu gugup.

"Maksudnya apa ini Dok??"Tanya Dokter itu penyasaran.

"Dok,sebenarnya semple sperma Bapak Nalon kami suntikkan ke mbak ini saat mbak ini tes keperawanan Dok"ucap Dokter koas itu terbata-bata.

"Ini ga adil Dok.Bagaimana nasib saya,anak ini"Isak Silla histeris.

Saya mau tuntut rumah sakit ini dan terutama kamu"Ucap Silla tegas.

"Mbak saya tahu Ayah biologis yang mbak kandung ini sebaiknya kita harus cari solusinya mbak"Ucap Dokter itu menenangkan Silla

"Dok,saya ingin menjadi Biarawati Dok,bagaimana mungkin saya Hamil "Tangis Silla pecah.

"Ini kartu namanya"Ucap Dokter sambil menyodorkan kartu nama ke Silla.

"Oh,,,Tuhan apa ini jawabanmu atas pertanyaanku mengenai baktiku kepadamu Tuhan"Batin Silla.

Dimobil Silla melirik kartu nama yang diberikan oleh dokter rumah sakit

"Sergio Nalon Prayoga mana mungkin aku datangin dia dan minta tanggungjawab siapa aku baginya lagi pula dia juga korban sama sepertiku tapi bagaimana nasibku terutama anak ini"Lirih Silla menjamah perutnya yang masih rata itu.

Dirumahnya"Bagaimana Sil?"Tanya Ibu langsung.

"Bu.Silla jadi korban malpraktek bu"Ucap Silla layu.

"Jadi bagaimana Sill,Spa rencana kamu,yang pasti Ayah akan tuntut rumah sakit itu"Ucap Ayah tegas.

"Yah. Silla ikut keputusan Ayah aja lah,Silla sudah bingung harus bagaimana lagi."Lirih Silla yang dipeluk oleh Ibunya.

Keesokan harinya mereka pergi kerumah sakit meminta pertanggungjawaban rumah sakit tsb.

Dikantor Nalon ditelpon seseorang

"Hallo,iya saya Sergio Nalon Prayoga ada apa?

Apa kah Bapak ada waktu ada yang ingin saya bicarakan

ya bentar lagi makan siang bagaimana kalau kita ketemuan dicaffe dekat rumah sakit lagi pula kantor saya tidak jauh dari sana "Ucap Nalon mematikan ponselnya.

"Ada apa dok? bukannya dokter sendiri yang bacakan hasil kesehatan saya"Tanya Nalon penyasaran.

Bersambung...