Serpihan-serpihan kulit manusia yang mereka gunakan yang berjatuhan kelantai tiba-tiba mengeluarkan suara berdesis halus, lalu meleleh dan lantas menguap dengan cepat. Tidak meninggalkan bekas apa pun di atas lantai. Begitu juga dengan potongan tangan yang tergeletak di lantai itu.
Hal ini sejalan dengan apa yang pernah dikatakan oleh Ardha Candra kepada Clara Dimitrova beberapa hari yang lalu.
"Jadi begitu," ujar Clara, masih dengan setengah berbisik. "Mereka-mereka inilah makhluk yang kau maksudkan kemarin?"
"Sekarang kau percaya?"
Sang detektif mengangguk dengan wajah yang sedikit cemas.
"Ternyata begitu!" ujar Eredyth dengan sorot mata yang dipenuhi aura membunuh yang kental. "Kau adalah orang yang telah membunuh Nimfa seperti yang dua ini."
"Kau yakin?" ujar Ardha Candra dengan menyiagakan pedang hitam di tangannya.
Eredyth mendengus kencang, lalu menyeringai, memperlihatkan gigi taringnya yang tiba-tiba memanjang dengan cepat.