Chapter 44 - Bukti Rekaman

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Aka Manah berbalik, ia melangkah ke sofa di mana tadi ia duduk, di samping Pharas sebelum pria itu menjawab pertanyaan dari Eredyth.

"Memburu Ardha Candra."

"Kau ingin kami kembali ke rumah pria itu?"

"Tidak perlu. Dia tidak akan kembali ke tempat di mana kalian berusaha menghabisinya."

"Aku pikir kau salah mengerti, Akvan," Eredyth terlihat tidak begitu senang dengan ucapan pria yang menggunakan wujud Dokter Arya itu. "Tidak ada di antara kami yang ingin menghabisi nyawa laki-laki itu, seperti permintaanmu sebelum ini. Kecuali, ya… sedikit bersenang-senang."

Aka Manah terkekeh pelan. "Begitu, ya?"

"Tentu saja."

"Sudahlah. Lupakan saja. Memang sudah menjadi sifat manusia."

"Apa yang sedang kau rencanakan, Akvan?" tanya Pharas pula pada pria di samping kanannya itu.

"Untuk memburu laki-laki yang memiliki Divine Sword itu, menggunakan penciuman chimaira adalah yang terbaik. Atau, cerberus… itu jauh lebih baik lagi."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS