"Kamu itu bikin cemas Kakak aja tahu nggak?" Amia mengempaskan bokongnya ke atas sofa di ruang keluarga itu. "Kan Kakak jadinya mikir yang macam-macam."
"Yaa, kan udah dikasi tahu sama Pak Abdul." Saat itu Jodi sudah berganti pakaian dengan pakaian yang lebih santai: baju kaus tanpa kerah dan celana bahan pendek.
"Kali aja kamu kongkalikong sama Pak Abdul," tukas Amia. "Siapa yang tahu, iya kan?"
"Diih…" Jodi terkekeh mendengar hal itu. "Suudzon itu namanya."
"Suudzon gimana?"
Amia melompat mendekati sang adik, lalu menarik kepala sang adik ke pangkuannya dan mengucek-ucek rambutnya dengan penuh kasih sayang meski terlihat seperti seseorang yang sedang marah.
"Iih… apaan, sih?" Jodi berusaha lepas dari rangkulan sang kakak. "Jauh-jauh dong!"
"Wajar dong," ujar Amia kemudian setelah melepas rangkulannya pada sang adik. "Seorang kakak mencemaskan adiknya? Itu namanya kasih sayang."
"Kasih sayang dari Hongkong!"
"Eeh, bilang apa?"