"Nggak laku-laku? Iya, kan?"
"Kualat kamu, ntar!" kikik Amia, dan ia berharap Rezqi tidak terlalu menggubris perkataan Jodi yang sempat terputus tadi. "Ngata-ngatain kakak sendiri!"
Rezqi yang dalam posisi serbasalah, jengah karena wajah terasa tebal dan panas itu jelas mendengar bahwa Jodi akan mengatakan nama sebuah perusahan. Namun disebabkan kondisi itu sendiri, ia jadi tidak terlalu menggubris hal tersebut.
Lagipula, mungkin saja itu hanya nama perusahaan yang juga memberikan pekerjaan kepada Ambar untuk melatih karyawan-karyawannya. Tidak perlu heran, pikir Rezqi.
"Tauk lu, Jod," ujar Rezqi pula. "Nggak baik ngomongin kakak sendiri kek gitu."
"Eciee…!" Jodi tertawa-tawa lagi.
"Apaan sih kamu, itu?" sahut Amia sembari pura-pura cemberut.
Rezqi justru tertawa halus dengan wajah yang bahagia memandang wajah Amia yang seperti bocah ABG saja, bocah yang sedang merajuk.
"Dibelain nih, ye?" ejek Jodi lagi. "Enak ye sekarang, ada yang belain."
