Denzel tidak menemukannya, gadis itu pergi dengan sejuta perasaan kecewa, marah, sedih dihatinya.
Kakinya memapah sang pemilik diri, melangkah ke arah pemakaman, kakinya lemas seketika! Tubuhnya ambruk diantara kedua makam yang tertata rapih dengan rumput hijau memenuhi gundukan tanah itu.
Tangan gadis itu menyentuh nama batu nisan dihadapannya, tangisnya tak bisa ia bendung lagi. "Ayah! Apa aku terlalu lama untuk datang kesini? maafkan Kakak, Ayah," suara nya kian parau.
Tangisan nya yang semakin membasahi wajahnya, sampai menetes ke baju yang dikenakan. "Apakah Tuhan menghukum nya? selama ini ia hanya tau Ayah kecelakaan karena Lolly, tapi mengapa kenyataan yang Lolly dengar hari ini lebih menyakitkan dari apapun," ia merengkuh kedua kakinya, menelungkup kan wajahnya di atas lutut, masih dengan tetesan air mata.