Berita itu terdengar lebih cepat tersebar begitu saja. Bahkan ke telinga orangtua nya.
Pak Gun datang bersama nyonya Keira dan pak Sakseno. Begitu mendengar ucapan pak Gun atas yang didengarnya, pak Sakseno dan ibu Keira bergegas ingin tahu wanita yang ingin dilamar Aditya.
"Non Khaira." ucap pak Gun.
"Bapak, bapak yang mengantarkan uang saat ayah saya meninggal." lirih Khaira.
"Aditya," Suara panggilan jelas terdengar dari ayahnya itu.
Khaira merasa suasana semakin canggung. Aditya memegangi kepalanya. Ia mengambil langkah kemudian bersimpuh, satu kaki ditekuk ke lantai, satunya untuk menopang tangannya.
Tanpa aba-aba, Aditya meraih tangan gadis itu, Khai sangat terkejut melihat perlakuan Aditya. Aditya mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna putih bening dari dalam paper bag nya.