Chereads / POWER HOLDER'S / Chapter 25 - BELANJA PERALATAN BAYI

Chapter 25 - BELANJA PERALATAN BAYI

Jack akhirnya pergi ke Mall bersama Karina. Sebuah tempat perbelanjaan mewah adalah tujuan utama mereka. Jack membawa keranjang dorong, namun mereka menuju sebuah supermarket lebih dulu dan menemukan tempat buah-buahan segar dan menemukan strawberry Korea yang sangat diinginkan Karina itu.

Karina sangat antusias sekali. Suaminya mengambil banyak sekali buah itu dan memasukkan nya ke keranjang. "Hei kenapa banyak sekali?" tanya Karina.

"Tidak apa-apa, aku ingin menyenangkan kamu."

Karina hanya geleng-geleng kepala. "Sayang, susu yang ku beli kemarin! Mau kah membeli lagi?" tanya Jack.

Kemudian ia mengangguk, dan Jack mengerti sehingga ia langsung menuju area susu untuk membeli keperluan istrinya itu.

Setelah membayar, Jack membawakan keresek penuh strawberry itu. Mereka berjalan menyusuri Mall.

Toko baju bayi membuat Jack langsung menghentikan langkah nya. "Sayang, aku mau masuk kesini!" ucapnya.

"Sayang, tapi aku cape." Karinamengelus perutnya, ia memang terlihat kelelahan. Tujuan utama mereka memang toko baju, tetapi Karina sudah kelelahan padahal baru membeli buah.

"Ayo masuk!" Jack mengajak Karina masuk, dan menyuruhnya duduk di bangku di dalam toko itu.

Ia menurutinya, kemudian Jack mengambil sekotak strawberry dan mencucikan nya untuk Sera, ia menyuruh pelayan toko itu dan berkata akan membeli banyak barang, karena itu pelayan toko memberikan service itu pada Jack.

Karina kaget melihat Jack memberikan kotak strawberry itu padanya. "Duduk dan makan strawberry mu, aku akan berkeliling sebentar."

Karina menerima buah itu, kemudian menatap Jack yang menyungging kan senyuman nya. Hati nya berdegup kencang melihat laki-laki itu.

"Tenang Karina. Apa ini!" lirih Karina pada dirinya, ia memang tak kuat menahan ketampanan sang suami.

Kemudian laki-laki itu pergi melihat barang-barang dan tak segan bertanya pada pegawai yang sedari tadi mengikutinya.

"Mba tolong bungkus semua baju dan peralatan yang di butuhkan ketika akan melahirkan! Keperluan bayi dan ibunya. Anak saya perempuan jadi pilihkan masing-masing lengkap."

Mendengar ucapan itu para SPG segera mengangguk dan mengerahkan semua pegawai, Karina yang sedang asik memakan strawberry nya hanya melihat saja para pegawai itu sibuk pontang panting.

Jack segera pergi menghampiri Karina "Sudah?" tanya istrinya itu.

Jack mengangguk. "Sedang di siapkan, kita duduk saja disini." Jack membuka kancing jas yang digunakan nya kemudian duduk di samping Karına.

Tangan Ksina refleks mengambil satu buah strawberry dan memasukkan nya kemulut Jack. Dan lelaki itu juga langsung mengunyah nya. Setelah sadar apa yang dilakukan mereka. Sera melirik begitupun Jack.

"Manis, enak!" Ucap Jack.

Karina tertawa sembari menelan ludah.

Selang sekitar satu jam tak terasa, seorang pegawai menghampiri Jack dan memberikan bon pembayaran nya. Jack segera mengeluarkan sebuah kartu hitam dari dompetnya. Kartu yang di bandroli no limited itu hanya di miliki beberapa orang saja di negara ini.

Total rinciann yang harus di bayar Keenan adalah 283.000.000 barang itu memang sangat terkenal mahal dan bagus, tak tanggung-tanggung dia membeli semua keperluan untuk calon anak-anak.

Para pegawai mengucapkan terimakasih dan segera membantu Jack membawa barang belanjaan nya. Dilihat sangat banyak, Jack juga memesan jasa pengirim barang. "Kamu beli apa?" tanya Karina yang tidak tau apa-apa.

"Barang untuk keperluan kamu, nanti di antar ke rumah."

"Kenapa tidak kita bawa sekarang?"

"Sempit mobilnya, kita kan bawa banyak strawberry!"

Ah Karina melirik barang belanjaan dari supermarket dan memang banyak, itupun Jack yang memilihnya.

"Apa kamu lapar?" tanya Jack.

"Tidak, kamu?"

"Aku ingin makan sebelum pulang, boleh temani aku?"

Jack mengangguk, ia tak nyaman juga sampai membuat sang suami lupa makan.

Mereka menuju sebuah restoran serba daging. Wangi masakannya tercium ketika mereka baru melangkahkan kaki ke dalam restoran itu.

Jack menginginkan tempat VIP. Dan pramusaji menyuruh mereka memasuki sebuah ruangan yang hanya bisa di tempati sekitar 4 orang saja, namun mereka memakainya untuk dua orang.

Menu spesial sudah dipesan oleh Jack. Walau Karina sudah menolak, ia tetap memesan menu yang sama untuk istrinya itu.

Setengah jam berlalu, makanan sudah datang dan di sajikan. "Ah, aku sudah bilang tidak makan." ucap Karina lirih.

"Aku ingin kamu menemaniku, setidaknya biarkan makanan itu ada di depanmu." jawab Jack

Suap demi suap Jack mulai menyantap menu daging yang di sajikan itu. Karina menatap kenikmatan yang dirasakan suaminya.

Baru saja ia mengedip Jack menjulurkan tangannya, Karina berefleksi membuka mulut dan mengunyah daging di mulutnya.

Seketika mereka langsung menatap karena serasa Dejavu dengan kejadian tadi di toko perlengkapan bayi.

"Makan, jangan malu! Anak kita menginginkannya."

Lagi-lagi ucapan Jack membuat Karina menatap pria itu. Ia benar-benar merasa sebagai seorang istri.

Ia pun kini menyantap makanan yang sedari tadi menggoda imannya.

Benar saja, makanan Karina habis lebih dulu di banding Jack. "Enak?" tanya Jack.

Karina mengangguk.

"Tidak masalah lagian kamu makan buat berdua!" kata Jack.

Mendengar itu Karına sedikit tida malu. Ia mengelus perut besarnya. "Ah, enak sekali! Anak Mama kenyang ya," lirihnya. Tanpa sadar didepan Jack.

"Ayo pulang!" Jack tersenyum.

Melihat Karina kesusahan berdiri setelah makan. Jack segera menghampirinya. "Ayo aku bantu!" Ucapnya, sembari menempatkan tangannya di lengan Karina.

"Hei, ada apa?" tanya Jack, melihat Karina mematung.

Gadis itu menggelengkan kepalanya lemah. "Aku malu!" lirihnya.

Jack hanya tersenyum. Di tetap membantu istrinya berjalan keluar. Mereka mampir ke kasir untuk membayar.

Setelah selesai membayar pun ia kini memegang tangan Karina, satu tangannya membawa kresek berisi strawberry tadi.

Mereka bahkan berjalan seperti biasa, bagaikan pasangan pada umumnya.

"Apa hari ini senang?" tanya Jack, melirik istrinya yang mengelus-elus perutnya.

"Ia, tapi kaki ku langsung pegal jika pergi berjalan lama."

"Ah, langsung istirahat nanti ya!" Titah Jack.

Karina mengangguk.

Mereka akhirnya sampai di rumah. Karina melihat ke arah rumahnya. Para pegawainya serta Han sedang sibuk memasukkan barang.

"'Ini punya siapa?" Tanya Karina.

"tadi ada yang mengantar satu mobil katanya dibeli oleh Tuan Jack." jawaban Nyonya Emily.

Karina langsung menatap Jack.

"Ini semua kamu yang pesan? dari toko tadi?" Karina kaget.

Jack mengangguk.

"Ini sangat mahal dan terlalu banyak Sayang."

"Ah, aku akan membantu!" Teriak Jack, ia tidak mendengar kan ucapan istrinya, dan membantu para pegawai.

Jack membuka jas nya, kemudian menggulung kemeja yang dikenakannya se sikut. Ia sangat antusias, bahkan merakit box baby!

Jack tersenyum simpul melihat kelakuan suaminya itu.

Akhirnya jam sudah menunjukan pukul 8 malam, Jack benar-benar tidak terlihat lelah melakukan banyak hal.

Han datang karena mencari bos nya itu. "Tuan, dari tadi saya telpon tapi tidak angkat telpon! Tuan besar nyariin!" ucap Han, yang baru bangun tidur setelah membantu menurunkan peralatan bayi tadi siang.

Jack berhenti merakit barang-barang yang dibelinya. "Nanti saja bahas nya, sekarang kamu bantu rakit ini." Jack tidak peduli ucapan Han.

Semua pegawai tersenyum melihat kedua pemuda itu tidak akur. Namun mereka tetap bekerja sama.

Karina masuk ke kamarnya kemudian ia tertidur. Lelah nya benar-benar membuat tubuhnya bereaksi.

Pintu kamarnya itu terbuka. Jack melihat Karina tertidur di atas ranjang nya yang besar. Tampak nafasnya sedikit tidak nyaman karena perutnya. Keenan mengambil bantal hamil dan menaruhnya di samping Karina.

Seketika ia berlutut dan memandang perut istrinya. Perasaannya tambah campur aduk begitu melihat perut Karina bergerak-gerak. Bayi itu tampak mendengar ucapan Ayahnya.

"Anak pintar!" ucap Jack sembari tersenyum. Ia hampir meneteskan air mata karena terharu.