Suasana hening di ruangan indah bernuansa Amerika mewah itu! Namun keadaan sedang tidak terlihat nyaman.
Ia terdiam, semua orang menatap Khaira bergantian, Khaira juga melirik foto Damar yang tersenyum di ruang tamu itu.
"Haruskah aku merindukan laki-laki yang pergi meninggalkan aku, bukankah seharusnya seorang Ayah adalah cinta pertama anak perempuannya, kenapa Ayahku tidak begitu da pergi dengan cinta yang lainnya," mata Khaira kini menatap Sarah dengan tajam, air matanya berlinang di pelupuk mata, satu kedipan membuat jatuh air mata itu.
"Ayahmu merindukanmu, selalu seperti itu," ucap Sarah.
Khaira membalikan tubuhnya, namun baru saja ia akan melangkahkan kakinya, Sarah berdiri dan langsung berbicara dengan lantang.