Ia berusaha bangun namun perasaannya yang kaku membuatnya tetap berada di posisi semula ia hanya mulai terbata-bata membuka perkataannya.
"Sorry Di, sorry," Kania terbata-bata, tangannya ia letakan di dada Adi dan berusaha bangun sendiri menyeimbangkan tubuhnya.
Walau dengan susah payah akhirnya ia bisa berdiri ke posisi semula dengan sedikit bantuan laki-laki itu.
"Ya Kan, hati-hati, maaf tadi belum sempat di keringkan, makannya aku nyuruh Mbok Darmi keatas biar sekalian di pel in," jelas Adi.
Mendengar ucapan Adi, membuat Kania teringat ucapan Adi di walking closet dan membuatnya segera berjalan keluar, dengan langkah lebih hati-hati karena basah yang dibuat Adi.
Adi kini meremas kepalanya. "Astaga, kenapa mulut gue gak bisa disiplin banget masalah begini," lirihnya sambil mengerang dan membanting kan tubuhnya keatas kasur, mirip seperti anak kecil yang sedang kesal.