Akhirnya setelah menyelesaikan menata emosinya ia akhirnya membuka suara dan mulai berbicara dengan orang itu. Walau segenap hatinya hancur berkeping-keping. Namun bagaimana pun ia harus bertanggungjawab atas semuanya dan berusaha meluruskan.
Mendengar orang lain menjawab telpon itu, Adi langsung terkesiap, "Halo Za," jawabnya.
"Maaf sebelumnya tidak memberitahu kamu, tapi aku harus melakukan ini untuk pemulihan putraku, aku juga ingin ia anggap Ayah, jadi aku membawanya kemari."
Adi ingin sekali marah pada keputusan Eza, tapi mengingat ia adalah ayah kandung Denzel membuatnya mengurungkan niat marahnya. "Baiklah, tidak masalah Za! Titip baik-baik putraku, dia benar-benar anak baik," lirih Adi.
"Tentu bro, thankyou so much to care Denzel, Lo Papa yang hebat, anak gue Sampe sulit lupain laki-laki hebat yang ia sebut Papa, gue Sampe iri sama Lo, Lo hebat dan Denzel benar, Lo adalah Papa yang baik, anak gue punya sifat baik dari Papa terbaik baginya,"