Semua persiapan di atur dengan matang oleh anak itu, ia sibuk ke sana kemari. Ia tidak ingin melihat kakaknya kesakitan menahan luka di hatinya itu, sungguh itu membuat luka di dadanya juga melihat keadaan gadis yang membesarkan nya seperti itu.
Dimas bilang pada Kania, ia akan pulang pergi keluar kota dalam dua hari, Rupanya Dimas mengatur semuanya sekaligus mencari tempat untuk kediaman mereka. Dimas memastikan berkali-kali sebelum terbang, apakah Kania benar dengan keputusannya atau tidak, karena bagaimanapun ia adalah seorang istri.
Namun perasaan Kania sudah kalang kabut hancur sekali, dan dia mantaf untuk pergi.
Dua hari berlalu, Kania sudah boleh pulang! Namun Dimas ke apartemennya untuk membawa barang-barang Kania, hanya beberapa baju dan peralatan bayi saja yang dibawa nya. "Den Dimas, kok beres-beres?" tanya bi Ijah.
"Iya Bi, buat keperluan kak Kania di Rumah Sakit," jawab Dimas.