Hari berlalu, dinginnya pendingin udara di ruangan itu membuat sang gadis tak terbiasa.
Kania bangun dan menatap langit-langit ruangan yang tidak dikenalnya. Dimas ada disampingnya begitu ia melirik kearah kanan.
"Kak! Ucap Dimas, anak remaja itu bangkit dari duduknya dan menghampiri Kania.
"Dek, kakak dimana ini?" tanya Kania.
"Di Rumah Sakit kak, kak Damar nelpon adek kemarin malam, jadi adek langsung kemari!" Jawab Dimas.
"Kamu tidak jujur pada Kakak, tentang Study tour?" tanya Kania, belum Dimas menjawab suara pintu bergeser terdengar, membuat mereka menatap kearahnya.
Damar masuk dari pintu, "Kan, udah mendingan?" tanya Damar.
"Aku enggak mau repotin siapapun, harusnya kamu tanya persetujuan aku dulu, aku tidak mau harus dirawat ditempat mahal seperti ini," ucap Kania, gadis itu mencopot selang infus dari tangannya lalu turun dari ranjang memakai sepatu kets nya.
"Aku akan membayar ini, tapi aku harap bisa mencicilnya!" Ucap Kania.