Lelaki yang sangat rapih itu juga tidak ingin berada dalam kondisi ini.
"Aku butuh waktu Di, aku tau kamu selalu memikirkan perasaanku. Tapi maaf, untuk ini aku benar-benar belum bisa mencerna apapun."
Adi mengangguk, memutuskan memberi Kania waktu lagi untuk menata perasaannya.
Walau hatinya bergejolak, ingin sekali memeluk gadis didepannya, memberikan sandaran agar ia tidak rapuh sendirian.
Kania meninggalkan Adi, ia masuk ke rumahnya dan mengunci pintu. Ia juga merindukan Adi, dari balik pintu Kania ingin sekali kembali keluar dan memeluknya, ia ingin bertanya apakah semua akan baik-baik saja?
Adi pulang dengan perasaan hampa yang terus menggerogoti batinnya.
Begitu Dimas sudah pulang, Kania menceritakan tentang pekerjaannya pada Dimas, mulai besok ia akan bekerja! Namun Kania tidak bercerita tentang ia bekerja apa pada pada adiknya itu, jika ia menceritakan kemungkinan Dimas akan melarang, dan tidak fokus belajar disekolah.