Dengan perasaan senang keduanya saling merasakan getar di hati.
Lelaki itu melihat raut wajah gadisnya yng cemberut, "Benarkah kamu cemburu?" tanya Damar.
Kania memukul bahu Damar yang menggodanya sangat dekat. "Aw!" lirih Damar.
"Sakit?" Kania tampak menyesal, memukul kekasihnya.
"Tidak, pukul lagi! Aku suka kamu cemburu!" Goda Damar.
Angin semakin kencan, Damar mengajak Kania turun dia memanggil Supirnya untuk menjemput mereka diatas, tidak lupa seorang Suster untuk membantu Kania.
"Hei, apakah ini SCP?" kata Kania.
Damar menaikan alisnya, "apa itu SCP?" Damar penasaran.
"Sudah cium pulang, hahaha," ucapan Kania diikuti gelak tawa.
Damar tidak menyangka kekasihnya sebobrok itu, namun jika sudah marah dan menangis sudah beda cerita.
Mereka pun turun bersama begitu Suster dan Supir Damar datang, baru saja mau masuk ke ruangan Kania, pintu kamarnya sudah terbuka, Kania masuk lebih dulu dan mendapati Reina sedang duduk di ujung kasurnya.
"Reina?" ucap Kania.