Setelah menyelesaikan makan siangnya ia berniat kembali ke kantor lagi.
Damar keluar dari lift dan melihat sekretaris nya yang sedang duduk gelisah, "Tam, kamu kenapa?" tanya Damar pada sekretaris nya yang akrab dipanggil Tamara itu.
"Ibu saya masuk rumah sakit pak," jawab Tamara dengan mulut sedikit gemetar.
"Kenapa kamu tidak menghubungi saya? kamu kan bisa izin pulang!" jelas Damar.
"Tapi pak, saya tidak enak. Di dalam kan ada Kania, dan bapak sedang makan siang juga saya takut ganggu."
Damar mengerjap beberapa kali, ia lupa bahwa tadi menyuruh Tamara menjaga Kania sementara ia makan siang.
"Yasudah kamu bisa pulang sekarang, kabari saya jika ada apa-apa," Damar memberikan instruksi kepada Tamara.
Dibalik sikapnya yang cuek, Damar juga sebenarnya peduli pada orang lain, namun jarang ia memperlihatkannya.
Tamara segera bergegas membereskan barang-barangnya, Damar masuk kedalam ruangan, dan melihat Kania yang masih memejamkan matanya.