Beberapa saat dia mematung untuk mendengar jawaban dari lelaki itu.
Aditya mengepalkan tangannya. "Maaf Tiana, tapi aku tidak pernah menganggap mu sebagai wanita," jawaban Aditya begitu menohok, dan semakin membuat air mata nya tumpah sedemikian rupa.
Tatapan semua orang seperti merendahkan Tiana! Sampai satu tangan memegangi tangan gadis itu. "Ayo pulang, kenapa mempermalukan dirimu didepan orang-orang yang tidak paham situasi dan tidak bisa memilah manusia," ucapnya tepat di telinga Kania.
Kania mengangkat wajahnya, "Pak Damar!" jawab Tiana.
Tanpa basa-basi tangan Damar membawa Kania, dan keluar dari cafe sana.
Beberapa karyawan Media group tampak serba salah, tak menyangka bos mereka berada disana!
Aditya seperti ingin melangkah mengejar gadis itu, namun gengsi nya terlalu besar demi mempertahankan acara itu.