Chereads / POWER HOLDER'S / Chapter 2 - FIRST KISS!

Chapter 2 - FIRST KISS!

Plakkkk sebuah tamparan mendarat di pipi Jack. Membuat matanya memerah karena rasa kebas yang di rasakan nya. Tangannya langsung mencengkram tangan lancang Karina. "Apa yang kau lakukan gadis lancang," Jack membuat Karina terdorong sampai ke dinding.

"Kamu pikir aku wanita apa, walau anda kaya raya tidak pantas berbicara seperti itu kepada anak gadis orang lain."

Jawaban Karina membuat Jack semakin ingin menggoda gadis lugu itu. "Hei, aku bisa melakukan apa saja, ini rumahku wilayah ke kuasaanku dimana aku bisa membuat dan melakukan apapun."

Karina tampak ketakutan ia meronta sedemikian keras, namun Jack menahannya kuat-kuat.

Jack yang tadinya tidak tertarik sama sekali pada Karina. Ia mulai mengecup bibir gadis yang berada di cengkraman nya. Bibirnya memagut Karina, tapi tidak ada pembalasan dari gadis itu selain meronta.

Karina mengigit bibir Jack sebagai pembalasan, sampai laki-laki itu berdarah dan menarik diri. "AW, apa yang kamu lakukan wanita lancang!" Teriak Jack ia melepaskan pegangan nya pada Karina.

Tanpa pikir panjang gadis itu berlari keluar dari rumah itu sembari berteriak. "Tolong-tolong!" Teriak Karina di banjiri air mata , baru saja ia melangkahkan kakinya menapaki anak tangga! Jack kembali mendapatkan gadis itu dan menggendongnya lagi naik ke atas. Kini mereka memasuki ruangan lain yang bukan ruangan kerja Jack tadi.

Sebuah kamar mewah bergaya Eropa, dengan gorden tinggi menjulang memenuhi satu dinding! Kasur berukuran super besar dengan penyangga berwarna emas. Jack membanting Karina keatas ranjang super mewah itu.

Karina sempat berteriak sedari Jack menggendongnya! Itu terdengar keluar oleh Han supirnya. Juga terdengar oleh semua asisten rumah tangga, namun tidak ada satupun yang berani menolong Karina.

"Apa yang kamu inginkan?" Teriak Karina, baju yang dikenakannya sudah tampak berantakan karena Jack.

Rambut Karina yang di ikat sedikit kini sudah tampak seperti tak berbentuk karena meronta terus menerus.

"Seseorang harus melihat harta berharganya ku cabik, agar aku puas membalas dendam." Ucap Jack, ia memajukan wajahnya sampai membuat Karina terdorong.

"Kamu tidak akan bisa keluar dari rumah ini sampai aku puas. Ingat kmu milikku."

Tamparan kembali melesat di pipi Jack. "Tidak ada yang bisa memiliki ku selain keluargaku. Lelaki biadab."

Jack memegang pipinya yang sudah dua kali di tampar gadis itu. "Tenang saja Noona. Bersikaplah sesuai yang aku inginkan. Maka kamu cukup bersamaku dan aku tidak akan melukaimu."

Jack kemudian meninggalkan Karina di dalam kamar itu. Ia berjalan ke lantai satu rumah mewahnya itu. "Mba- mba!" teriak Jack memanggil seluruh asisten rumah tangganya.

Ketika sang Tuan Muda berteriak lebih dari 30 asisten rumah tangga dengan masing-masing tugasnya segera berkumpul. "Apakah anda memanggil kami Tuan?" ucap salah satu Asisten rumah tangga, dia adalah ketua disana yang akan mengatur dan memantau semua pekerjaan mereka.

"Nyonya Emily, tolong katakan kepada semua pegawai dan penjaga di depan! Untuk tidak membiarkan wanita yang tadi masuk keluar dari rumah ini, bagi siapapun yang membantunya lolos maka aku akan memberikan pelajaran untuknya, mengerti?" ucap Jack.

"Siap Tuan Muda!" Jawab mereka serentak.

Jack berlalu sembari tersenyum puas. Ia menemui Han yang berdiri di ambang pintu. "Han, mau makan bersama?" tanya Jack, mengajak lelaki itu makan.

Han adalah putra dari nyonya Emily yang mengatur semuanya di rumah ini, satu-satunya orang yang dipercaya oleh Jack karena sudah mengurusnya sedari kecil ketika ia kehilangan ibunya. Karena dari itu dia juga menyukai Han yang ia anggap sebagai Adik, dan menjadikannya orang penting di balik nama seorang supir. Han orang yang mengurus hal-hal kecil yang bisa saja merugikan Jack dan membereskan nya.

"Tidak Tuan,saya akan makan nanti." Jawab Han.

"Baiklah, terimakasih sudah membawa gadis itu kemari. Aku akan bersenang-senang. Dia sama lancangnya dengan si Dave sialan itu."

"Apa maksud Tuan muda?"

"Aku akan bermain sepuasnya dengan dia!" Jawabnya sembari menyeringai.

"Tapi Tuan, mohon maaf! Saya akan mencarikan wanita lain jika Tuan ingin. Saya akan mengembalikan gadis itu ke rumahnya."

Jack menoleh. "Han, apa kamu masih memikirkan Dave? Kakak gadis itu menghianati ku Han. Dia mengambil gadisku untuk bersenang-senang, mengapa aku tidak boleh bersenang-senang juga bersama adiknya?" tatapan Jack tampak menyeramkan.

"Maaf Tuan, bukankah membuat Dave seperti itu cukup untuk membalas dendam!"

Jack menarik nafasnya. Bayangannya kembali ketika ia menarik pelatuk pistol yang langsung melesatkan peluru menembus jantung Kakak Karina yaitu Dave.

Dave tumbang dengan darah keluar dari mulutnya juga bagian dadanya yang jelas terluka parah. Semenjak kejadian itu Jack berubah menjadi sangat kejam. Alasan ia membunuh Dave adalah, ketika Sena perempuan yang dicintainya bahkan tidak ia sentuh sedikitpun, berselingkuh dengan Dave yang tidak lain adalah karyawan pabrik anggurnya.

Jack sudah tidak mempercayai wanita, dan dari saat itulah ia gemar bergonta ganti pasangan hanya sekedar untuk memuaskan nafsunya. Namun anehnya ia suka kekerasan, hal itu membuatnya lebih rileks.

"Han, aku akan merebut sesuatu yang berharga dari Dave! Kamu ingat, dia sangat menyayangi adiknya. Hari ini aku akan merebut apapun yang berharga bagi lelaki lancang itu." ucap Jack meninggalkan Han yang mematung.

Setelah kepergian Jack, Han hampir kehilangan keseimbangan nya, dadanya sesak karena teringat bayangan Dave. Mereka berteman sangat akrab karena berasal dari kampung halaman yang sama. Sampai akhirnya ia harus melihat sahabatnya itu menghembuskan nafas terakhirnya di tangan Tuan mereka.

Satu hari berlalu. Karina tidak diberikan makanan apapun. Sampai akhirnya Jack membuka pintu kamar mewahnya itu. "Selamat pagi Nona!" Ucapnya sembari senyum menyeringai.

"Keluarkan aku dari sini," lirih Karina. Gadis itu terkulai lemas di samping ranjang, terduduk lesu tak bertenaga sepertinya ia menangis semalaman.

"Apakah kamu lapar?" tanya Jack.

"Biarkan aku pulang, atau bunuh saja aku." jawab Karina dengan tatapan tajam ke arah Jack.

"Tidak semudah itu manis! Aku baru saja akan memulai permainan."

"Apakah ku melakukan ini juga kepada Kakak ku?"

Mendengar itu, membuat Jack murka. "Ini masih pagi, jangan membuatku marah dan berakhir menyiksamu." Jack menunjuk wajah Karina, yang membuat gadis itu bergetar hebat.

"Nyonya Emily!" Satu teriakan Jack membuat asisten kepercayaan nya itu berlari menghampirinya.

"Ya Tuan muda, ada yang bisa saya bantu?" jawab Emily segera.

"Bersihkan tubuh gadis ini dan bawa keruang makan sekarang juga."

"Baik Tuan."

Jack keluar dari kamar mewah itu dan turun ke lantai satu. Ia masih menggunakan piyama tidurnya yang terbuat dari sutra halus dengan ikatan tali di pinggangnya. Membuat bagian atas dadanya terlihat.

Ia kemudian duduk di kursi meja makan, sarapan yang diperuntukan Jack tersedia memenuhi meja makan berukuran 1 x 2 meter ituh. Jus, roti, selai, telur rebus dan juga buah-buahan yang terlihat segar benar-benar tersedia disana.

Nyonya Emily membantu Karina mandi dan memberikannya baju baru yang terdapat di rumah itu. Jack memang sengaja menaruh banyak baju perempuan disana agar ia bisa bermain dengan para wanita penghibur sesukanya.

Baju dress berwarna putih selutut dengan belahan tanpa lengan, menjadi pilihan nyonya Emily dan memakaikan nya pada Karina.

Mereka turun dari lantai dua dan segera menghampiri Jack di ruang makan.

"Tuan, saya sudah menyelesaikan tugasnya." ucap Emily di belakang Jack.

"Bagus." Jack kemudian menoleh ke arah Karina.

Gadis yang lusuh dilihatnya tadi pagi, kini terlihat bak putri raja yang tercium wewangian dari tubuh indahnya. Baju yang dikenakan Karina membuat gadis itu memperlihatkan lekukan indahnya. "Ah, ternyata tidak buruk. Kamu cukup cantik juga," goda Jack.

Karina yang mendapat celotehan itu memalingkan wajahnya. Melihat para asisten rumah tangga itu berdiri di samping Jack membuat Karina tidak bisa berpikir untuk kabur.

"Cepat duduk, makan sarapan mu. Aku ingin melakukan sesuatu denganmu setelah ini!"

Ucapan Jack membuat Karina menelan saliva nya. Apa lagi yang akan ia lakukan setelah mengambil ciuman pertamanya dengan cara yang menjijikan itu.