"Ya, Bu, ah, ada yang ingin saya beritahukan juga, ini tentang Liu Chaing He, si anak magang yang seringkali dianggap sebagai pengacau dan perusuh di dalam perusahaan kita Bu." Entah salah dengar atau apa, entah mengapa suara Pretty terdengar sedikit berbisik ketika menyebut nama Liu Chaing He, seolah ada sesuatu yang serius berkaitan dengan laki-laki berwajah oriental yang amat tampan itu. Walau Affry juga bisa mendengar suara tawa Chaing He yang semakin menjauh, menandakan laki-laki berkulit kuning langsat itu sudah menjauh dari si sekretaris muda, tetap saja Pretty terdengar seperti orang yang sedikit ketakutan mengenai hal tersebut. Sang Direktur Utama mengerinyitkan dahinya, berusaha memahami mengapa gadis pemilik netra cokelat itu terdengar sedikit ketakutan, lagi, seolah dilanda rasa panik. "Sebentar, Bu, saya akan masuk ke ruangan anda lantas menguncinya terlebih dahulu. Atau, mungkin lebih baik jika kita berbicara berdua di rumah ibu saja? Ibu tidak masuk kerja, kan?"