Setiap orang sudah berkata "terserah", lalu apa lagi? Kata ini yang membuat Alexa justru lebih mengerikan daripada mimpi buruknya setiap malam, sebab Alexa tak tau arti kata terserah itu.
Angga mengajukan banyak pertanyaan padanya perihal pesta pertunangan. Apakah Alexa menginginkan sesuatu dari tema ataupun makanan khusus untuk pesta. Tapi tak ada yang keluar dari mulutnya. Ia tak menginginkan apapun dari pesta pertunangannya.
Bia bertunangan dengan Ngga saj sudah merupakan anugerah tersendiri bagi Alexa yang sebatang kara. Ia tak mempunyai orang tua ataupun saudara yang bisa dijadikan bahan pertimbangan perihal pesta pertunangan. Seluruhnya ia serahkan pada Angga dan pak Dharmawan. Alexa hanya cukup duduk diam sambil menikmati orang-orang yang lalu lalang mempersiapkan pesta pertunangannya.
"Kmu yakin. tak ada yang ingin kamu tambahkan dari lersiapan pesta pertunangan kita?" tanya Angga meyakinkan Alexa.
Alexa mengangguk mantap.