Renungan Dimas ...
Aku tak banyak tahu tentang keluarganya, yang ku tahu hanya rumor bahwa ia dekat dnegan salah satu dokter laki-laki di rumah sakit itu. Aku pun tak tahu wajahnya.
Aku mendapat informasi itu dari dokter yang mengobatiku, dokter Leo.
Dia bilang bahwa dokter Alexa selalu datang dan pulang bersama dokter yang bernama Angga. Bahkan saat melaksanakan tugaspun, dokter Alexa selalu dibantu oleh dokter Angga.
Entah mengapa, saat dokter Leo menyebutkan nama dokter itu, hatiku terasa terbakar. Aku cemburu dan marah. Aku tak ingin mendengar nama itu lagi di telingaku.
Informasi itu kudapat sekitar dua minggu yang lalu. Sudah sekitar tiga bulan ini aku mengenal dokter Alexa. Hanya beberapa kali pertemuanku dengannya. Baik pertemuan yang tidak sengaja maupun pertemuan yang kuusahakan tapi seolah seperti pertemuan yang tidak sengaja.
Pertemuan yang kuusahakan adalah, aku mencocokkan jadwal dokter Alexa dengan jadwal kemoterapiku.