"Apa maksudmu, Angga?!"
Nada suara pak Dharmawan semakin meninggi pada pertanyaan kedua kalinya.
Seketika semua yang hadir di ruang makan merasakan ketegangan yang intens antara ayah dan anak itu.
Alexa tertunduk dengan perasaan bingung bercampur takut. Ia takut, Angga akan melakukan hal yang melewati batas sedangkan pak Dharmawan, Alexa takut kondisi kesehatannya mendadak jatuh sakit akibat pertengkaran dengan anaknya itu. Alexa menggigit bibir bawahnya cemas.
"Aku sudah membuat keputusan dan itu sudah tidak bisa diusik lagi. Bu Winda dan bayinya, mulai sekarang akan tinggal di villa ini sebagai anggota keluarga kita," ujar Angga tegas.
Mata Pak Dharmawan memicing. Ia menatap wajah anak semata wayangnya dengan tatapan gusar. Ada hal yang menurutnya tidak bisa diungkapkan di depan semua yang hadir. Tapi sifat keras kepala Angga yang tidak bisa ditolerir membuat pak Dharmawan harus bertindak tegas.