Sehari setelah kepulangannya ke villa, Angga sudah menyiapkan diri untuk bertanya pada ayahnya. Ia ingin segera mengakhiri drama antara Alexa dan ayahnya.
Pagi ini Angga berniat untuk mendesak ayahnya untuk mengakui perbuatannya. Ia sudah menunggu di ruang makan.
Jam di dinding ruang makan baru menunjukkan pukul delapan.
Setelah duduk nyaman, beberapa menit kemudian, sosok Alexa muncul dari balik tembok ruang makan. Ia juga ingin menyantap menu sarapannya.
"Terima kasih, nek Pi," ujar Alexa saat menerima uluran piring dari tangan nek Pi.
Nek Pi masih menghidangkan menu sarapan juga minuman ke atas meja.
Alexa sudah mulai menyantap menu sarapannya. Perutnya sangat lapar.
Tapi tidak dengan Angga yang masih bergeming sambil memainkan ponselnya. Ia sedang menunggu kedatangan ayahnya.
"Angga ... kamu gak makan?" tanya Alexa.
Angga mendongak.
"Ayo segera makan. Nanti hidangannya keburu dingin. Gak akan enak kalau sudah dingin," ujar Alexa.
