Bayu memejamkan matanya sejenak. Ia mengatur perasaannya yang kacau malam itu.
"Kamu berhak marah padaku. Aku bahkan tak layak untuk meminta maaf darimu karena aku tak bisa melakukan apapun untukmu," racau Bayu kacau.
"Apa maksud kakak" Aku gak mengerti. Kakak membicarakan apa?" tanya Anis semakin kebingungan.
"Anis ... kamu terlalu tinggi untuk kujangkau. Aku sepertinya salah mengartikan perasaanku padamu. Aku kira mudah jika aku mengatakannya. Tapi, bahkan perasaanku belum tersampaikan, aku sudah menderita sendirian," lirih Bayu.
"Menderita? Apa maksud kakak? Kakak menderita karena aku? Apa salahku?" cecar Anis terluka.
Anis benar-benar tak mengerti dengan ucapan laki-laki di hadapannya itu.
"Kamu gak salah. Ini semua salahku! Salahku karena telah jatuh cinta padamu!" seru Bayu seketika itu.
Anis tercengang. Netranya bersirobok dengan netra Bayu. Hatinya hangat seketika. Sekaligus bingung. Lalu apa masalahanya?