Angga melirik dengan tajam.
"Hish ... mulutmu itu, apakah tidak bisa diam?! Lama-lama aku sumpal juga mulutmu dengan kaus kaki bau!" sungut Angga kesal.
"Ampun ... ampun ... " ujar Bayu pura-pura ketakutan.
Tak lama kemudian suara bel berbunyi.
"Tuh kamu ke depan, sepertinya kurir makanan sudah datang," ujar Angga.
Bayu bergegas menuruti perintah Angga untuk keluar dan menemui siapa yang menekan bel.
"Bayu! Di luar ada kurir makanan nih!" teriak Johan yang kebetulan tengah berada di ruang tamu.
Tak lama setelah teriakan Johan, Bayu muncul dari dalam.
"Iya aku sudah tahu! Ini aku datang mau mengambilnya," sahut Bayu.
Ia membuka pintu pagar dan melihat orang yang berada di luar pagar. Benar saja! Seorang laki-laki berseragam khusus sambil menenteng dua plastik besar berisi makanan dalam kemasan.
"Permisi, saya mau mengantar makanan atas nama Angga Dharmawan," ujar kurir itu saat Bayu mendekatinya.
"Iya, saya temannya disuruh mengambil pesanan," sahut Bayu.